Arsip Kategori: UMUM

Langkah Timnas AMIN Usai Viral Anies Ditampar Saat Kampanye

Timnas AMIN – Saat sedang berkampanye di Pontianak, Kalimantan Barat, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, ditampar oleh seorang pria tidak dikenal. Video insiden tersebut menjadi viral di media sosial dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat, Senin (26/12/2023).

Meningkatkan Pengamanan

Menanggapi insiden tersebut, Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) langsung mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan terhadap Anies dan Muhaimin.

“Kami sudah melakukan antisipatif,” kata kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi, pada Kamis (28/12/2023). “Sebetulnya sering kejadian seperti itu cuma tidak ada kamera, kebetulan kemarin ada kamera.”

Syauqi mengatakan bahwa peningkatan keamanan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.

Baca Juga : Prabowo Bangun Politeknik Unggulan di Aceh untuk Tingkatkan SDM

Melakukan Penyelidikan

Timnas AMIN juga telah menyerahkan kasus pemukulan Anies kepada pihak kepolisian untuk diselidiki. Timnas AMIN berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan,” kata Syaugi. “Kami berharap pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum.”

Menerima Dukungan Masyarakat

Timnas AMIN juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungannya kepada Anies dan Muhaimin. Timnas AMIN berharap dukungan tersebut dapat terus diberikan agar Anies dan Muhaimin dapat memenangkan pemilihan presiden 2024.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungannya,” kata Syaugi. “Kami berharap dukungan tersebut dapat terus diberikan agar kami dapat memenangkan pemilihan presiden.”

Insiden pemukulan Anies telah menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak. Insiden tersebut menunjukkan bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia masih belum terjamin sepenuhnya.

Jokowi-Prabowo Kian Intens Bertemu Sinyal Dukungan Capres 2024

Calonprediksi2024.com – Peneliti Indeks Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai pertemuan intens antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dapat mengindikasikan dukungan presiden terhadap Pilpres 2024.

Jokowi kemungkinan akan mendukung Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Baca juga: Johnny Plate Sempat Tebar Ancaman Buat Muluskan Proyek BTS 4G

“Apakah kebersamaan ini bisa dilihat sebagai kode keras dari presiden mengenai siapa paling diharapkan dapat menjadi presiden selama lima tahun mendatang? Bisa saja hal itu demikian ditafsirkan,” kata Bawono, Kamis (29/6/2023).

Belakangan, dalam berbagai kegiatan kenegaraan dan kunjungan ke daerah, Presiden selalu mengundang Menteri Pertahanan (Menhan).

Jokowi juga tidak pernah sekali pun memuji Prabowo, bahkan memberikan endorsement atau dukungan kepada Prabowo.

Baru-baru ini, Jokowi mengundang Prabowo dalam pertemuan empat mata di Istana Negara. Dalam sebulan, ada tiga pertemuan.

Baca Juga : 8 Survei Terbaru Capres 2024: Ganjar Vs Anies Vs Prabowo

Prabowo juga secara terbuka mengungkapkan bahwa pertemuan itu juga membahas masalah politik dan rencananya ke depan.

“Sulit dimungkiri kedua tokoh ini memang dilihat publik sangat memiliki kedakatan baik secara personal maupun politik,” ujar Bawono.

Padahal, kata Panowo, Jokowi tak lepas dari PDI Perjuangan yang mencanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (calon) Pilpres 2024.

Namun, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan yang didukung oleh banyak partai politik, Jokowi mungkin punya kepentingan sendiri.

Oleh karena itu, preferensi politik Jokowi pada pemilu mendatang kemungkinan besar akan berbeda dengan preferensi politik PDI-P.

“Respons Puan Maharani dan elite-elite politik PDI Perjuangan lain mengenai kedekatan atau juga kebersamaan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto memang sangat normatif sekali dengan mengatakan kebersamaan tersebut tidak lebih dari relasi presiden dan menteri,” kata Bawono.

Baca Juga : Adian PDIP: Anies Baswedan Gagal Nyapres 2024

Baca juga: KPK: Korupsi di Kementan Tak Cuma Soal Pungutan Uang ke Eselon I, II, III

“Tapi, di balik sikap normatif tersebut justru terlihat seperti tersimpan rasa kecemasan atas kedekatan Presiden Joko Widodo dan Prabowo,” tuturnya.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto kembali bertemu langsung dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin sore (26/6/2023). Dengan pertemuan kemarin, Jokowi dan Prabowo setidaknya sudah tiga kali bertemu di Istana dalam sebulan terakhir.

Prabowo mengungkapkan, dalam pertemuan itu, Presiden memberikan sejumlah arahan terkait tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.

Namun, Prabowo juga tak menampik ada pembicaraan politik antara dirinya dengan kepala negara. Jokowi pun menanyakan kepada Prabowo soal rencananya ke depan di kancah politik.

Baca juga: [POPULER NASIONAL] Saling Lapor soal Al Zaytun di Bareskrim | Peluang Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies

“Ya bertanya tentang rencana-rencana saya ke depan dan sebagainya,” ujar Prabowo usai pertemuan.

Sebelumnya, pada 9 Juni 2023, Jokowi juga memanggil Prabowo ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Keduanya bertemu di tengah isu hangat terkait proposal perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang diajukan Prabowo.

Seminggu kemudian, pada 18 Juni 2023, Jokowi kembali memanggil Prabowo. Pertemuan kali ini berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor dengan agenda makan siang.

Sedangkan Prabowo telah diumumkan oleh Partai Gerindra sebagai calon presidennya untuk pemilu 2024. Sedangkan PDI-P akan mendukung Jangar Pranovo sebagai calon RI-1.

Calon presiden lainnya, Anees Baswedan, mendapat dukungan dari Aliansi Perubahan untuk Persatuan yang diluncurkan oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga : Anies Baswedan Sudah Kantongi Nama Cawapres 2024

Andika Perkasa Siap Ditugaskan Menangkan Ganjar Pranowo

Calonpresiden2024.com – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa menyatakan bahwa siap apabila ditunjuk PDI-P menjadi ketua tim sukses (timses) Ganjar Pranowo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu pun disampaikan oleh Andika setelah mengikuti perayaan puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

“Ya siap kalau ditugaskan,” ujar Andika pada awak media. Namun, ia mengaku masih menunggu sikap dari PDI Perjuangan.

Baca Juga : Deretan Nama Slot Calon Presiden 2024 Paling Populer

Pasalnya, Andika mengklaim belum ada membicarakan baik dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri maupun Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

“Tapi kan belum ada keputusan, tunggu saja. Kami menunggu,” ucap dia.

Terakhir, Andika tak menjawab dengan pasti bahwa apakah kedatangannya mengenakan batik berwarna merah menunggu bahwa ia telah bergabung dengan PDIP.

Baca Juga : Anies Baswedan Sudah Kantongi Nama Cawapres 2024

“Pas kebetulan (pakai baju merah),” Andika sambil tertawa.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang menuturkan bahwa Andika. Apalagi, Andika telah berkomunikasi dengan Megawati dan berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

Puncak peringatan Bulan Bung Karno digelar di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya turut mengundang Andika Perkasa.

“Ya, kami undang Pak Andika, karena sebelumnya beliau sudah nyekar pada peringatan wafatnya Bung Karno. Kemudian berkomunikasi sama Ibu (Megawati), dan beberapa hari sebelumnya saya juga bertemu dengan Pak Andika,” ujar Hasto kepada wartawan di SUGBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6).

Pemilih Akan Tetap Terima 5 Surat Suara di Pemilu Serentak 2024

Calonpresiden2024.com – Komisioner KPU RI Yulianto Sudrajat mengatakan untuk Pemilu 2024 masyarakat yang memiliki hak memilih atau pemilih akan tetap mendapat 5 surat suara. 5 surat suara itu terdiri dari pasangan capres-cawapres hingga caleg DPR-RI.

Sudrajat menyebut hal itu tertuang dalam Rancangan Peraturan KPU (PKPU) tentang perlengkapan pemungutan suara, dukungan perlengkapan lainnya dan perlengkapan pemungutan suara lainnya dalam pemilu. Suara suara, lanjut dia, masih sama seperti di 2019.

Baca Juga : Hasil Survei Litbang Kompas: Ganjar Pranowo Banyak Tak Digandrungi Gen Z

“Pengaturan mengenai surat suara pemilu antara lain, jenis surat suara yang terdiri atas pemilu presiden dan wakil presiden, anggota DPD, anggota DPR, angota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kebupaten atau kota,” kata Sudrajat dalam RDP dengan Komisi II, Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5/2023) kemarin.

Menurut Sudrajat hal ini pun sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Sudrajat pun menampilkan simulasi desain surat suara untuk pemilu 2024.

“Untuk 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden ukurannya adalah 22 x 30 Cm maksimal 2 paslon. Di kolom foto 9 x 6.75 Cm. Yang 3 paslon 33 x 3 Cm, kolom foto sama, kalau ada 4 paslon ukuran bertambah 44 x 31 Cm, kolom foto sama,” tutur Sudrajat.

Ia pun mengatakan bahwa setiap 5 surat itu ditandakan dengan warna yang berbeda. Ada pula abu-abu untuk pemilihan surat suara presiden dan wakil presiden, pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berwarna merah, DPR RI berwarna kuning, DPRD provinsi berwarna biru hingga hijau untuk DPRD kabupaten/kota.

Baca Juga : Ganjar Minta Relawan Tak Balas Konten Garang di Medsos, Doakan Saja

“Ini penanda tadi ya, warna penanda. Prinsipnya sama dengan pemilu di 2019, penanda untuk abu-abu untuk suara presiden dan wakil presiden kami letakkan di bawah sama, kemudian DPD warna merah, DPR RI warna kuning, kemudian DPRD provinsi warna biru, kemudian warna biru, kemudian warna biru, kemudian warna hijau untuk DPRD kabupaten atau kota,” ungkapnya.

Pemilih akan tetap menerima lima surat suara saat Pemilu 2024, sehingga mematahkan wacana penyederhanaan surat suara. Wacana penyederhanaan suarat suara ini sempat muncul pada 2022 lalu.

Ada Kemungkinan Muncul Poros Keempat, Golkar dan PAN

Calonpresiden2024.com – Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI yang sudah ada hingga kini haru santer tiga nama. Diantaranya adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

Nah yang terbaru, santer pula poros keempat yang dapat mencalonkan nama Bacapres di Pemilu 2024 Indonesia. Poros keempat itu datangnya dari partai-partai kuat yang ada di RI seperti Golkar dan juga PAN. Hal itu pun seperti yang dikatakan oleh Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini.

Baca Juga : Presiden Jokowi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Didik pun menyampaikan, ketimbang mengekor dengan partai-partai yang telah mengusung calon presidennya sendiri, seperti PDIP-PPP yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, NasDem-Demokrat PKS mengusung Anies Baswedan, dan Gerindra-PKB mengusung Prabowo Subianto.

Menurut Didik, peta politik yang kini berkembang semakin memperuncing potensi bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sehingga kedua partai yang pernah bersinar itu pun berpotensi memperkuat posisi yang elektabilitasnya sendiri.

“Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar, dan PAN untuk membuat poros ke-4 demi memperkuat ketahanan partai,” ujar Didik melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (28/5/2023).

Didik menilai bahwa, jika dua partai masih stabil itu terus mengekor saja hingga 2024, untuk itu tidak akan mendapat tambahan suara, kecuali bisa mendapatkan jatah menteri di kemudian hari, hal itu pun apabila Presiden yang mereka calonkan menang.

“Ini merupan peluang untuk berkiprah mengusung pasangan sendiri sehingga membuat peta politik baru menjadi 4 pasangan dan koalisi baru Golkar-PAN cukup untuk mengusungnya,” tuturnya.

Apabila Golkar mengusung Airlangga Hartanto sebagai calon presiden, Didik berpendapat dinamika partainya akan hidup selama pilpres dari pada mengusung kader partai lain. Wakil dari kader PAN dapat bergabung dengan partai Golkar.

“Apalagi jika Golkar berhitung matematis votes secara strategis mengusung kares barunya, Ridwan Kamil, sebagai calon presiden, maka suara Jawa Barat akan disapu bersih. Golkar akan mendapat manfaat besar dalam demokrasi terbuka ini,” ucap Didik.

Ia turut mengingatkan, koalisi yang lebih tersebar menghindari dominasi kekuasaan yang otoriter seperti saat ini.

Baca Juga : Komunitas Jokpro 2024 Bubar Usai Ganjar Jadi Capres PDIP

Koalisi 82 persen diparlemen menyebabkan demokrasi terancam dengan wajah pemerintah dan aparat yang sudah otoriter. Pastinya, strategi koalisi pilpres seperti ini dengan poros baru ke-4 akan menyebabkan pilpres bakal menjadi dua tahap atau masuk ke perputaran kedua.

Dua pasangan akan ini pun akan lanjut, partai-partai yang kalah berada di posisi ketiga dan keeempat akan berhitung lagi ke pembentukan koalisi baru.

“Golkar dan PAN tidak akan kehilangan kesempatan berkiprah pada putaran kedua ini. Jadi, inisiatif poros keempat dapat dikatakan rasional jika dilihat dari kepentingan partai-partai yang terus bersaing satu sama lain,” kata Didik.

Komunitas Jokpro 2024 Bubar Usai Ganjar Jadi Capres PDIP

Calonpresiden2024.com – Presiden Joko Widodo tidak mau memberikan siapapun yang mendukungnya menjadi calon presiden di tahun yang akan datang yakni 2024. Bahkan sangat banyak sekali relawan jokowi yang mendukung penuh agar presiden jokowi dodo bisa menjabat kembali sebagai presiden Indonesia dan melanjutkan proyek pembagunan yang telah dirancangnya.

Kelompok relawan Komunitas Jokpro 2024 mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat tiga periode resmi dibubarkan pada Kamis, (25/5/2023).

Sekjen Komunitas Jokpro 2023 Timothy Ivan Triyono mengatakan pembubaran tersebut pun dilakukan setelah PDIP resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Baca Juga : Presiden Jokowi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

“Dengan berat hati, kami memutuskan untuk menyatakan bahwa Komunitas Jokpro 2024 dibubarkan beserta segala akibatnya,” kata Ivan dalam keterangan tertulis, Kamis, (25/5/2023).

Menurutnya, Jokowi tiga periode hanya dapat dilakukan lewat amendemen UUD 1945. Langkah itu pun bisa dilakukan apabila ada dukungan yang cukup di parlemen.

“Pencalonan Bapak H. Ganjar Pranowo sebagai calon presiden oleh PDIP, maka kami menganggap perjuangan ide/gagasan presiden tiga periode pada 2024 in peluangnya sangat kecil,” ujarnya.

Timothy menyampaikan terima kasih kepada anggota Komunitas Jokpro 2024 di berbagai daerah.

Ia juga berharap silaturahmi tetap bisa terjalin meski gerakan ini sudah dibubarkan. Wacana Jokowi  menjabat sebagai presiden selama tiga periode pun santer terdengar menjelang Pemilu 2024. Jokowi juga telah berulang kali menegaskan agar dirinya taat konstitusi.

Baca Juga : Anies Dinilai Sosok Capres Representasi Santri

Tetapi, dia juga mengatakan siapa saja berbak menyuarakan wacana jabatan tiga periode. Menurutnya, hal tersebut adalah sebagian dari kebebasan demokrasi.

Presiden Jokowi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com – Dukungan atau pengesahan calon presiden (bacapres) Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya menjadi perebutan sejumlah pihak untuk merebut tiket pemenangan Pilpres 2024.

Partai di mana Jokowi menjabat sebagai pejabat, PDIP, sudah mengumumkan pencalonan Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah untuk jabatan wakil presiden. Namun, setelah pengumuman tersebut, Jokowi tidak pernah menunjukkan dukungannya secara jelas kepada salah satu capres di Pilpres 2024.

Bahkan dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra) Sukarela Jokowi, kader Megawati Soekarnoputri hanya mengisyaratkan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan bukan sekedar kemampuan mengontrak kursi istana. Jokowi bahkan menyatakan bahwa rakyat saat ini membutuhkan pemimpin yang berdasarkan aspirasi rakyat dan bukan elit politik.

Baca Juga : Kronologi Munculnya Wacana Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024

Tak lama kemudian, putra Jokowi yang juga Wali Kota Gibran Rakabuming itu menggelar pertemuan dengan Ketua Umum dan calon presiden Prabowo Subianto. Sebelum Gibran, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarib, juga mengenakan kaus bergambar menteri pertahanan. Sejumlah pihak menilai, manuver Gibran dan Kaesang bisa menjadi aspirasi Jokowi.

Sejumlah manuver politik yang kini menyisakan pertanyaan, apakah dukungan Jokowi terhadap Ganjar setengah hati?

Karyono Wibowo, Pengamat Politik Institut Publik Indonesia, mengatakan Jokowi masih belum yakin siapa calon presiden yang akan didukungnya. Jokowi hanya memberikan tanda-tanda yang menjadi misteri dan multitafsir. Namun, menurut Karyono, arah dukungan Jokowi hampir secara otomatis tertuju pada tokoh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Terkait pidato Jokowi di Musra, Karyono mengaku masih menimbulkan banyak penafsiran di kalangan hadirin. Selain berani, Jokowi juga ingin para pemimpin Indonesia mampu menyusun strategi agar bisa bersaing dengan negara lain.

“Jokowi hanya menyampaikan kriteria pemimpin yang kemudian ditafsirkan sesuai pikiran dan kepentingan masing-masing pihak,” kata Karyono kepada Minggu (21/6) malam.

Karyono menilai pernyataan Jokowi di hadapan relawan pendukungnya semakin membuat penasaran publik ketika hasil Musra menempatkan Prabowo di ranking atas.

Di sisi lain, kata Karyono, manuver Gibran yang notabene adalah putra sulung Jokowi yang terkesan mendukung Prabowo.

“Semakin menggiring persepsi publik seolah-olah Jokowi mulai bergeser mendukung Prabowo,” ujar dia.

“Padahal, belum ada sikap tegas Jokowi yang mendukung salah satu capres,” lanjutnya.

Karyono mengatakan kesimpulan sementara yang bisa ditarik yaitu Jokowi sedang memainkan irama politik untuk memastikan Pilpres mendatang adalah All President’s Men.

“Jokowi ingin presiden mendatang melanjutkan program pembangunan yang telah dirintis selama 10 tahun. Selain itu, wajar jika Jokowi ingin aman,” ucapnya.

Ketakutan Jokowi Dukung Ganjar

Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai Jokowi tetap suam-suam kuku mendukung Janjar karena beberapa alasan. Pertama, jika Ganjar terpilih, Jokowi tidak akan menjadi aktor utama melainkan fasilitator. Pasalnya, posisi Ganjar sebagai petinggi partai akan lebih tunduk dan dikendalikan oleh Ketum PDIP Megawati ketimbang Jokowi.

“Ini yang membuat Jokowi harus hati-hati bersikap,” kata Astinaldi

Menurut Asrinaldi, sebagai presiden yang akan meninggalkan kekuasaan, Jokowi tentu ingin berusaha mengakhiri kekuasaannya dengan sukses dan aman. Dia mengatakan Jokowi harus bisa menghitung peluang calon presiden memenangkan pemilihan presiden.

“Dengan harapan bisa meneruskan apa yang sudah dilakukannya selama ini sambil mengonsolidasikan kekuasaannya yang masih ada,” ujarnya.

Baca Juga : Anies Dinilai Sosok Capres Representasi Santri

“Dan bisa digunakan untuk mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan berikutnya,” lanjutnya.

Asrinaldi mengungkapkan, Jokowi sudah memiliki preferensi untuk menggabungkan Ganjar dan Prabowo dalam pemilihan presiden sebagai Presiden/Wakil Presiden. Arsinaldi mengatakan hal itu terlihat saat PDIP mengumumkan Ganjar beberapa waktu lalu. Jokowi juga disebut meminta kesediaan Prabowo menjadi wakil Ganjar. Namun, Prabowo menolaknya.

Sementara kekuatan dukungan keduanya sangat merata di banyak jajak pendapat. Karena itu, kata Asrinaldi, Jokowi memilih berhati-hati dalam memberikan dukungan kepada dua capres tersebut.

Di satu sisi, Jangar adalah bagian dari partainya. Sementara di sisi lain, peluang menang Prabowo juga besar. Selain itu, Asrinaldi yakin Prabowo akan menempatkan Jokowi lebih baik dari PDIP (Megawati) di Pilres mendatang.

“Karenanya Jokowi akan wait and see menjelang penetapan Capres/Cawapres,” ucapnya.

Anies Dinilai Sosok Capres Representasi Santri

Calonpresiden2024.com – Jombang: Forum Komunitas Santri Nusantara (FormasNU) kembali menggelar deklarasi dukungan terhadap calon Presiden Anies Baswedan. Dukungan diberikan karena sosok Anies dianggap mewakili santri.

Pengumuman dilakukan di Jombang, Jawa Timur, Kamis 18 Mei 2023. FormasNU memilih kota Jombang sebagai tempat pengumuman wilayah Jawa Timur karena identik dengan kota pelajar. Kemudian sederet tokoh-tokoh patriotik muncul dari kalangan santri.

Presiden FormasNU Ahmad Rouf Qusyairi mengatakan pihaknya siap dari Jombang untuk melantunkan nama Anis Baswedan ke seluruh Indonesia. Ia menyampaikan bahwa nilai Anies banyak yang mirip dengan Santry yaitu change dan sustainability.

“Hal ini sejalan dengan prinsip atau nilai-nilai yang selama ini dianut kuat di kalangan santri dan Nahdalis pada umumnya, yaitu melestarikan nilai-nilai lama yang berkaitan, tradisi terkait atau tradisi yang benar dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik yang sejalan. dengan kebutuhan dan tantangan zaman”.

Baca Juga : Kronologi Munculnya Wacana Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024

Rouf menjelaskan perubahan pertanyaan itu. Perubahan tersebut untuk keadilan sosial, pemerataan pembangunan, dan pemerataan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

Selain itu, Rouf menilai Anies Baswedan memiliki kedekatan yang kuat dengan Nahdalite. “Kita bisa lihat rekam jejaknya selama di DKI, dia sangat dekat dengan kalangan Nahdalis,” ujarnya.

Politisi Partai NasDem itu menyebut Anis juga terbukti tampil di DKI Jakarta. Anis dinilai mampu mempersatukan umat beragama yang berbeda.

“Kelompok agama tidak hanya Islam, tetapi juga milik kelompok agama lain, termasuk Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Khonghucu dan semua agama di Indonesia,” kata Rauf.

Dari Jombang, FormasNU juga ingin menyerap jiwa kemanusiaan yang diwadahi oleh Presiden keempat Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Puncak tertinggi politik adalah kemanusiaan.

“Hal ini tentunya sejalan dengan konsep trilogi persaudaraan. Persaudaraan antar umat Islam, persaudaraan antar bangsa (Indonesia) dan persaudaraan antar umat manusia. Inilah semangat Sahabat FormasNU,” jelas Rove.

Rouf menjelaskan, Anis merupakan sosok akting sekaligus inspirasi bagi para mahasiswa. Anis dianggap sebagai satu-satunya calon presiden di kalangan mahasiswa.

“Karena Mas Anies ini pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina. Kita semua tahu Paramadina dilahirkan oleh Cak Nur (Nurcholish Majid). Saat orde baru ada tiga tokoh penting yang kritis terhadap negara, yakni Gus Dur, Cak Nur, serta Cak Nun,” ujar dia.

Baca Juga : Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Selama di Jombang, FormasNU melakukan ziarah, trukan dan tawassulan di Pesantren Keras ke makam KH. Kemudian ayah Asiri yaitu Khasim Asiri berziarah ke makam Hashim Asiri dan Gus Dur di Tebu Iring, dan dilanjutkan ke makam KH Bisri Syamsuri di Denanyar.

Selanjutnya FormasNU mengunjungi Pesantren Mambaul Ma’arif dan Tambak Beras untuk berziarah ke makam KH Wabah Hasbullah. Mereka juga mendatangi pesantren Darul Uloom Rijusu Petrongan, selain pernyataan dan afiliasi dengan aktivis, Santri, PMII, Nahdali, tokoh di Jombang, aktivis sosial, dan LSM.

Kronologi Munculnya Wacana Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com – Wacana duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi perbincangan beberapa waktu belakangan. Ini tak lepas dari pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Ketika itu, mencuat kabar Luhut mengusulkan sosok Ahok menjadi calon wakil presiden bagi Anies. Seperti diketahui, Ahok saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), sedangkan Anies merupakan mantan gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga : Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

Sebelumnya, Ahok merupakan rival Anies tatkala keduanya bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017 di mana pertarungan dimenangkan oleh Anies.

Surya menyebut Luhut hanya bergurau saat membicarakan cawapres Anies, pada Jumat (12/3/2023).

“Kalau mau jujur tidak ada. Bukan, Pak Luhut bercanda. Kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut. Pak Luhut bercanda kalian tanggapi serius,” katanya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Surya enggan bicara lebih jauh mengenai sosok yang akan menjadi cawapres Anies. Dia hanya mengatakan NasDem akan ikut mempertimbangkan sosok cawapres sebelum Anies menjatuhkan pilihan.
Surya juga tidak khawatir jika Anies Baswedan tak kunjung memilih cawapres. Menurutnya, selama ini Demokrat, NasDem dan PKS sudah lebih dulu mengusung capres ketimbang koalisi lainnya.

Oleh karena itu, koalisi pengusung Anies tidak akan merasa ketinggalan karena sudah lebih dulu menyepakati capres yang akan diusung bersama.
“Kan, ada kesempatan bagi NasDem untuk melihat-lihat dulu, ‘Oh ini pak Ganjar siapa wakilnya, oh ini Pak Prabowo siapa wakilnya’, dia bisa lihat itu kan ada kesempatan kenapa dia tidak manfaatkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (NasDem, Demokrat, dan PKS) yang mengusung Anies telah mengerucutkan lima kandidat cawapres. Lima nama nantinya akan ditawarkan kepada Anies.

Meski demikian, koalisi tersebut belum mengumumkan siapa saja lima bakal cawapres Anies tersebut. Namun, Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman mengatakan tokoh-tokoh cawapres itu diusulkan oleh semua partai koalisi, yaitu PKS, NasDem, dan Demokrat.

Baca Juga : Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Usai bertemu Surya, Luhut ditanya wartawan perihal sosok yang dapat menjadi cawapres Anies.

“Pak Surya tanya, ya saya jawab. Ya kan saya ditanya, saya jawab,” kata Luhut.

Meski demikian, Luhut tidak membeberkan siapa sosok yang disarankannya kepada Surya sebagai cawapres Anies pada pertemuan itu. Ia mengatakan hal itu tidak perlu diceritakan kepada publik.

Sejauh ini, Anies masih enggan membeberkan nama wapres yang disiapkan untuk menghadapi Pilpres 2024. Anies pun angkat suara soal pertemuan Luhut dan Surya Paloh.

“Oh soal wakil. Begini, kalau dengan beliau (Surya Paloh); kalau itu urgen dan penting, pasti langsung disampaikan,” ujar Anies tersenyum usai memberikan pidato politik di Senayan, Minggu (7/5/2023).

“Kalau tidak langsung disampaikan, berarti tidak urgent dan tidak penting,” imbuhnya.

Menurutnya, KPP ingin lebih berfokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Terutama permasalahan publik yang belum menemukan solusi.

“Saya fokus dua hal ke depan. Fokus kami menyiapkan untuk menawarkan kepada rakyat Indonesia sebuah jalan baru, untuk menghadirkan keadilan. Itu menjadi fokus kita,” paparnya.

Baca Juga : PPP Resmi Koalisi Dengan PDIP Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

Lebih lanjut, Anies pun enggan merespons kemungkinan NasDem yang dinilai bakal menyiapkan nama cawapres di luar KPP.

“Saya tidak berminat untuk ikut dalam percakapan ini, walaupun clickbait-nya cukup baik, barangkali menarik sebuah berita. tapi rakyat menginginkan apa solusi untuk masalah yang mereka hadapi,” kata Anies

Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Calonpresiden2024.com – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin memastikan bahwa tidak akan mencalonkan lagi sebagai calon wakil presiden (cawapres ) di Pilpres 2024 mendatang. Salah satu asalahnya adalah usia. “Sayakan sudah bilang, umur saya ini sudah tua. Sekarang sudah 80 tahun, besok 81. Saya kira sudah terlalu tua menjadi cawapres, saya pikir sebaiknya yang muda-muda saja,” katanya di Padang, Sumatera Barat, Jumat, (5/5).

Dia pun meyakini sudah banyak pihak yang siap untuk menjadi wakil presiden di periode selanjutnya. Ma’ruf mengaku sudah cukup banyak lima tahun kepemimpinannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya kira cukup lima tahun saya mengabdi sebagai pejabat negara, bagaimanapun umur itu harus dihitung,” terangnya.

Baca Juga : Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

Meskipun berhenti sebagai pejabat negara, Ma’ruf menerangkan, bukan berarti dirinya berhenti mengabdi. “Saya akan terus berkiprah, tetapi bukan lagi sebagai wakil presiden. Berhenti mengabdi itu ketika saya telah dipanggil sang pencipta,” tutupnya.

Diketahuim pendaftaran calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024-2029 akan segera dibuka pada tanggal 19 Oktober 2023 mendatang.

Kendati masih lama, sejauh ini terdapat tiga nama yang digadang-gadangkan bakal menjadi capres dengan elektabilitas teratas di sejumlah lembaga survei. Ketiga tokoh itu adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, serta Prabowo Subianto.