Arsip Tag: calon presiden 2024

Hasil Survei Litbang Kompas: Ganjar Pranowo Banyak Tak Digandrungi Gen Z

Calonpresiden2024.com – Menurut berdasarkan dari hasil survei terbaru Litbang Kompas, bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo ternyata tidak banyak digemari oleh Generasi Z dalam Pilpres 2024.

Padahal, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu merupakah salah satu capres yang sangat aktif dengan media sosial.

Pada saat menghadiri konsolidasi pemenang pilpres 2024 di kantor DPD PDIP Banteng, Serang, Sabtu (27/5/2025), Ganjar menyinggung hasil survei Litbang Kompas itu.

“Sudah baca survei Kompas ya, menarik. Di survei Kompas itu pas saya telanjangi, itu menarik. Ternyata Generasi Z itu tidak banyak yang memilih saya,” kata Ganjar di hadapan kader PDIP.

Baca Juga : Ada Kemungkinan Muncul Poros Keempat, Golkar dan PAN

Maka sebab itu, Ganjar Pranowo ingin memanggil Generasi Z untuk mendengarkan langsung pemimpin yang diinginkan mereka. Generasi Z sendiri merupakan anak muda dengan rentang usia 17-26 tahun.

“Maka coba kita dengarkan Generasi Z yang muda banget, ini adeknya milenial,” ujar Ganjar.

Pada kesempatan itu pun Ganjar memanggil Silvia, merupakan seorang Generasi Z dan simpatisan muda PDIP yang berusia 23 tahun. Dia bertanya pendapat Silvia mengenai politik.

“Di usiamu, di pikiranmu, apa sih politik itu? tanya Ganjar,”

“Politik itu untuk kemanjuan bangsa,” jawab Silvia.

Lalu, mantan anggota DPR RI itu pun menanyakan soal calon legislatif (caleg) yang diimpikan oleh anak-anaknya muda. Menurut Silvia, anak muda menginginkan sosok peminpin yang mau menyapa.

“Kalau lihat caleg yang paling menarik, impian anak-anak muda seperti apa? yang dia kasih duit?” Ganjar kembali bertanya. “Kalau anak muda tuh asik. Yang enggak malu menyapa ke anak-anak muda,” kata Silvia.

Baca Juga : Pilpres 2024 Diprediksi Sengit Pemenang Ditentukan Sosok Cawapres

Ganjar mengaku, setelah meraup suara milenial merupakan salah satu pekerjaan besar untuk para kader PDIP. Dia juga melihat para Generasi Z ingin didengarkan dan mendapatkan jaminan serta kepastian.

“Maka ketika mereka bekerja pada profesinya itu, mereka bisa mendapatkan jaminan, mereka mendapatkan kenyamanan dan kepastian. Itu yang menurut kita, harus kita dengarkan,” tutur Ganjar.

Pilpres 2024 Diprediksi Sengit Pemenang Ditentukan Sosok Cawapres

Calonpresiden2024.com – Bursa calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 relatif stabil pada 3-4 nama. Namun fenomena berbeda tampa dalam bursa cawapres. Berbeda dengan capres, nama-nama baru justru terus bermunculan dalam bursa cawapres.

Maraknya sosok yang masuk bursa cawapres dianggap wajar lantaran dianggap bakal menjadi kunci kemenangan pada Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, dari hasil survei tiga nama calon presiden Prabowo Subianto, Ganjar Prabowo, dan Anies Baswedan saling salip menyalip.

Bahkan tidak ada satu calon pun yang bisa mencapai angka psikologis 60 persen. Dia menilai tren capai tersebut kini jarang ditemui.

Baca Juga : Komunitas Jokpro 2024 Bubar Usai Ganjar Jadi Capres PDIP

Dengan temuan tersebut dinilai menjadi sosok Cawapres yang dipilih harus mempertimbangkan kemampuan mendongkrak suara capres untuk memenangkan pemilu 2024.

“Sejak saya mempelajari pemilih (voting behavior), dugaan saya Pemilu 2024 adalah kontestasi elektoral paling sengit. Karena perbedaan elektoral capres naik turun seperti rool coster dan saling menyalip,”ucapnya pada Minggu, (28/5/2023).

“Baru kali ini trennya begitu kompetitif dan sangat dinamis, peran cawapres menjadi sangat krusial, top 3 capres nggak ada yang mencapai angka psikologis 60 persen.” tambahnya.

Lebih detail dia menyebut pemilu 2024 kali ini cawapres tidak harus sesuai pada variabel jawa luar jawa, perempuan, soal sipil atau militer dan juga bukan soal kombinasi nasionalis religius. Dia menilai bahwa kemenangan cawapres effect.

Baca Juga : Ada Kemungkinan Muncul Poros Keempat, Golkar dan PAN

“Cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitas capres, meskipun mazhab umum selama ini bahwa cawapres yang mungkin digandeng karena bawa elektabilitas, bawa logistik dan bawa partai politik. Namun lagi-lagi soal cawapres adalah soal kebutuhan kemenangan.” jelasnya.

Dia pun menilai seorang cawapres setidaknya memiliki tiga kriteria seperti penerimaan parpol pengusung partai politik, penemerimaan elit parpol yang menjadi pemain atau king maker, dan terakhir penerimaan akar rumput yang menjadi ujung tombak dari kemenangan.

“Tak kalah pentingnya diterima secara aksetabilitas sama akar rumput (grassroot) oleh karena itu cawapres pilihan elite tidak boleh split ticket dengan arus kehendak arus bawah,” pungkasnya.

Ada Kemungkinan Muncul Poros Keempat, Golkar dan PAN

Calonpresiden2024.com – Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI yang sudah ada hingga kini haru santer tiga nama. Diantaranya adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

Nah yang terbaru, santer pula poros keempat yang dapat mencalonkan nama Bacapres di Pemilu 2024 Indonesia. Poros keempat itu datangnya dari partai-partai kuat yang ada di RI seperti Golkar dan juga PAN. Hal itu pun seperti yang dikatakan oleh Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini.

Baca Juga : Presiden Jokowi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Didik pun menyampaikan, ketimbang mengekor dengan partai-partai yang telah mengusung calon presidennya sendiri, seperti PDIP-PPP yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, NasDem-Demokrat PKS mengusung Anies Baswedan, dan Gerindra-PKB mengusung Prabowo Subianto.

Menurut Didik, peta politik yang kini berkembang semakin memperuncing potensi bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sehingga kedua partai yang pernah bersinar itu pun berpotensi memperkuat posisi yang elektabilitasnya sendiri.

“Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar, dan PAN untuk membuat poros ke-4 demi memperkuat ketahanan partai,” ujar Didik melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (28/5/2023).

Didik menilai bahwa, jika dua partai masih stabil itu terus mengekor saja hingga 2024, untuk itu tidak akan mendapat tambahan suara, kecuali bisa mendapatkan jatah menteri di kemudian hari, hal itu pun apabila Presiden yang mereka calonkan menang.

“Ini merupan peluang untuk berkiprah mengusung pasangan sendiri sehingga membuat peta politik baru menjadi 4 pasangan dan koalisi baru Golkar-PAN cukup untuk mengusungnya,” tuturnya.

Apabila Golkar mengusung Airlangga Hartanto sebagai calon presiden, Didik berpendapat dinamika partainya akan hidup selama pilpres dari pada mengusung kader partai lain. Wakil dari kader PAN dapat bergabung dengan partai Golkar.

“Apalagi jika Golkar berhitung matematis votes secara strategis mengusung kares barunya, Ridwan Kamil, sebagai calon presiden, maka suara Jawa Barat akan disapu bersih. Golkar akan mendapat manfaat besar dalam demokrasi terbuka ini,” ucap Didik.

Ia turut mengingatkan, koalisi yang lebih tersebar menghindari dominasi kekuasaan yang otoriter seperti saat ini.

Baca Juga : Komunitas Jokpro 2024 Bubar Usai Ganjar Jadi Capres PDIP

Koalisi 82 persen diparlemen menyebabkan demokrasi terancam dengan wajah pemerintah dan aparat yang sudah otoriter. Pastinya, strategi koalisi pilpres seperti ini dengan poros baru ke-4 akan menyebabkan pilpres bakal menjadi dua tahap atau masuk ke perputaran kedua.

Dua pasangan akan ini pun akan lanjut, partai-partai yang kalah berada di posisi ketiga dan keeempat akan berhitung lagi ke pembentukan koalisi baru.

“Golkar dan PAN tidak akan kehilangan kesempatan berkiprah pada putaran kedua ini. Jadi, inisiatif poros keempat dapat dikatakan rasional jika dilihat dari kepentingan partai-partai yang terus bersaing satu sama lain,” kata Didik.

Presiden Jokowi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com – Dukungan atau pengesahan calon presiden (bacapres) Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya menjadi perebutan sejumlah pihak untuk merebut tiket pemenangan Pilpres 2024.

Partai di mana Jokowi menjabat sebagai pejabat, PDIP, sudah mengumumkan pencalonan Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah untuk jabatan wakil presiden. Namun, setelah pengumuman tersebut, Jokowi tidak pernah menunjukkan dukungannya secara jelas kepada salah satu capres di Pilpres 2024.

Bahkan dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra) Sukarela Jokowi, kader Megawati Soekarnoputri hanya mengisyaratkan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan bukan sekedar kemampuan mengontrak kursi istana. Jokowi bahkan menyatakan bahwa rakyat saat ini membutuhkan pemimpin yang berdasarkan aspirasi rakyat dan bukan elit politik.

Baca Juga : Kronologi Munculnya Wacana Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024

Tak lama kemudian, putra Jokowi yang juga Wali Kota Gibran Rakabuming itu menggelar pertemuan dengan Ketua Umum dan calon presiden Prabowo Subianto. Sebelum Gibran, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarib, juga mengenakan kaus bergambar menteri pertahanan. Sejumlah pihak menilai, manuver Gibran dan Kaesang bisa menjadi aspirasi Jokowi.

Sejumlah manuver politik yang kini menyisakan pertanyaan, apakah dukungan Jokowi terhadap Ganjar setengah hati?

Karyono Wibowo, Pengamat Politik Institut Publik Indonesia, mengatakan Jokowi masih belum yakin siapa calon presiden yang akan didukungnya. Jokowi hanya memberikan tanda-tanda yang menjadi misteri dan multitafsir. Namun, menurut Karyono, arah dukungan Jokowi hampir secara otomatis tertuju pada tokoh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Terkait pidato Jokowi di Musra, Karyono mengaku masih menimbulkan banyak penafsiran di kalangan hadirin. Selain berani, Jokowi juga ingin para pemimpin Indonesia mampu menyusun strategi agar bisa bersaing dengan negara lain.

“Jokowi hanya menyampaikan kriteria pemimpin yang kemudian ditafsirkan sesuai pikiran dan kepentingan masing-masing pihak,” kata Karyono kepada Minggu (21/6) malam.

Karyono menilai pernyataan Jokowi di hadapan relawan pendukungnya semakin membuat penasaran publik ketika hasil Musra menempatkan Prabowo di ranking atas.

Di sisi lain, kata Karyono, manuver Gibran yang notabene adalah putra sulung Jokowi yang terkesan mendukung Prabowo.

“Semakin menggiring persepsi publik seolah-olah Jokowi mulai bergeser mendukung Prabowo,” ujar dia.

“Padahal, belum ada sikap tegas Jokowi yang mendukung salah satu capres,” lanjutnya.

Karyono mengatakan kesimpulan sementara yang bisa ditarik yaitu Jokowi sedang memainkan irama politik untuk memastikan Pilpres mendatang adalah All President’s Men.

“Jokowi ingin presiden mendatang melanjutkan program pembangunan yang telah dirintis selama 10 tahun. Selain itu, wajar jika Jokowi ingin aman,” ucapnya.

Ketakutan Jokowi Dukung Ganjar

Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai Jokowi tetap suam-suam kuku mendukung Janjar karena beberapa alasan. Pertama, jika Ganjar terpilih, Jokowi tidak akan menjadi aktor utama melainkan fasilitator. Pasalnya, posisi Ganjar sebagai petinggi partai akan lebih tunduk dan dikendalikan oleh Ketum PDIP Megawati ketimbang Jokowi.

“Ini yang membuat Jokowi harus hati-hati bersikap,” kata Astinaldi

Menurut Asrinaldi, sebagai presiden yang akan meninggalkan kekuasaan, Jokowi tentu ingin berusaha mengakhiri kekuasaannya dengan sukses dan aman. Dia mengatakan Jokowi harus bisa menghitung peluang calon presiden memenangkan pemilihan presiden.

“Dengan harapan bisa meneruskan apa yang sudah dilakukannya selama ini sambil mengonsolidasikan kekuasaannya yang masih ada,” ujarnya.

Baca Juga : Anies Dinilai Sosok Capres Representasi Santri

“Dan bisa digunakan untuk mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan berikutnya,” lanjutnya.

Asrinaldi mengungkapkan, Jokowi sudah memiliki preferensi untuk menggabungkan Ganjar dan Prabowo dalam pemilihan presiden sebagai Presiden/Wakil Presiden. Arsinaldi mengatakan hal itu terlihat saat PDIP mengumumkan Ganjar beberapa waktu lalu. Jokowi juga disebut meminta kesediaan Prabowo menjadi wakil Ganjar. Namun, Prabowo menolaknya.

Sementara kekuatan dukungan keduanya sangat merata di banyak jajak pendapat. Karena itu, kata Asrinaldi, Jokowi memilih berhati-hati dalam memberikan dukungan kepada dua capres tersebut.

Di satu sisi, Jangar adalah bagian dari partainya. Sementara di sisi lain, peluang menang Prabowo juga besar. Selain itu, Asrinaldi yakin Prabowo akan menempatkan Jokowi lebih baik dari PDIP (Megawati) di Pilres mendatang.

“Karenanya Jokowi akan wait and see menjelang penetapan Capres/Cawapres,” ucapnya.

Anies Dinilai Sosok Capres Representasi Santri

Calonpresiden2024.com – Jombang: Forum Komunitas Santri Nusantara (FormasNU) kembali menggelar deklarasi dukungan terhadap calon Presiden Anies Baswedan. Dukungan diberikan karena sosok Anies dianggap mewakili santri.

Pengumuman dilakukan di Jombang, Jawa Timur, Kamis 18 Mei 2023. FormasNU memilih kota Jombang sebagai tempat pengumuman wilayah Jawa Timur karena identik dengan kota pelajar. Kemudian sederet tokoh-tokoh patriotik muncul dari kalangan santri.

Presiden FormasNU Ahmad Rouf Qusyairi mengatakan pihaknya siap dari Jombang untuk melantunkan nama Anis Baswedan ke seluruh Indonesia. Ia menyampaikan bahwa nilai Anies banyak yang mirip dengan Santry yaitu change dan sustainability.

“Hal ini sejalan dengan prinsip atau nilai-nilai yang selama ini dianut kuat di kalangan santri dan Nahdalis pada umumnya, yaitu melestarikan nilai-nilai lama yang berkaitan, tradisi terkait atau tradisi yang benar dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik yang sejalan. dengan kebutuhan dan tantangan zaman”.

Baca Juga : Kronologi Munculnya Wacana Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024

Rouf menjelaskan perubahan pertanyaan itu. Perubahan tersebut untuk keadilan sosial, pemerataan pembangunan, dan pemerataan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

Selain itu, Rouf menilai Anies Baswedan memiliki kedekatan yang kuat dengan Nahdalite. “Kita bisa lihat rekam jejaknya selama di DKI, dia sangat dekat dengan kalangan Nahdalis,” ujarnya.

Politisi Partai NasDem itu menyebut Anis juga terbukti tampil di DKI Jakarta. Anis dinilai mampu mempersatukan umat beragama yang berbeda.

“Kelompok agama tidak hanya Islam, tetapi juga milik kelompok agama lain, termasuk Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Khonghucu dan semua agama di Indonesia,” kata Rauf.

Dari Jombang, FormasNU juga ingin menyerap jiwa kemanusiaan yang diwadahi oleh Presiden keempat Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Puncak tertinggi politik adalah kemanusiaan.

“Hal ini tentunya sejalan dengan konsep trilogi persaudaraan. Persaudaraan antar umat Islam, persaudaraan antar bangsa (Indonesia) dan persaudaraan antar umat manusia. Inilah semangat Sahabat FormasNU,” jelas Rove.

Rouf menjelaskan, Anis merupakan sosok akting sekaligus inspirasi bagi para mahasiswa. Anis dianggap sebagai satu-satunya calon presiden di kalangan mahasiswa.

“Karena Mas Anies ini pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina. Kita semua tahu Paramadina dilahirkan oleh Cak Nur (Nurcholish Majid). Saat orde baru ada tiga tokoh penting yang kritis terhadap negara, yakni Gus Dur, Cak Nur, serta Cak Nun,” ujar dia.

Baca Juga : Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Selama di Jombang, FormasNU melakukan ziarah, trukan dan tawassulan di Pesantren Keras ke makam KH. Kemudian ayah Asiri yaitu Khasim Asiri berziarah ke makam Hashim Asiri dan Gus Dur di Tebu Iring, dan dilanjutkan ke makam KH Bisri Syamsuri di Denanyar.

Selanjutnya FormasNU mengunjungi Pesantren Mambaul Ma’arif dan Tambak Beras untuk berziarah ke makam KH Wabah Hasbullah. Mereka juga mendatangi pesantren Darul Uloom Rijusu Petrongan, selain pernyataan dan afiliasi dengan aktivis, Santri, PMII, Nahdali, tokoh di Jombang, aktivis sosial, dan LSM.

Kronologi Munculnya Wacana Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com – Wacana duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi perbincangan beberapa waktu belakangan. Ini tak lepas dari pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Ketika itu, mencuat kabar Luhut mengusulkan sosok Ahok menjadi calon wakil presiden bagi Anies. Seperti diketahui, Ahok saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), sedangkan Anies merupakan mantan gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga : Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

Sebelumnya, Ahok merupakan rival Anies tatkala keduanya bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017 di mana pertarungan dimenangkan oleh Anies.

Surya menyebut Luhut hanya bergurau saat membicarakan cawapres Anies, pada Jumat (12/3/2023).

“Kalau mau jujur tidak ada. Bukan, Pak Luhut bercanda. Kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut. Pak Luhut bercanda kalian tanggapi serius,” katanya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Surya enggan bicara lebih jauh mengenai sosok yang akan menjadi cawapres Anies. Dia hanya mengatakan NasDem akan ikut mempertimbangkan sosok cawapres sebelum Anies menjatuhkan pilihan.
Surya juga tidak khawatir jika Anies Baswedan tak kunjung memilih cawapres. Menurutnya, selama ini Demokrat, NasDem dan PKS sudah lebih dulu mengusung capres ketimbang koalisi lainnya.

Oleh karena itu, koalisi pengusung Anies tidak akan merasa ketinggalan karena sudah lebih dulu menyepakati capres yang akan diusung bersama.
“Kan, ada kesempatan bagi NasDem untuk melihat-lihat dulu, ‘Oh ini pak Ganjar siapa wakilnya, oh ini Pak Prabowo siapa wakilnya’, dia bisa lihat itu kan ada kesempatan kenapa dia tidak manfaatkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (NasDem, Demokrat, dan PKS) yang mengusung Anies telah mengerucutkan lima kandidat cawapres. Lima nama nantinya akan ditawarkan kepada Anies.

Meski demikian, koalisi tersebut belum mengumumkan siapa saja lima bakal cawapres Anies tersebut. Namun, Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman mengatakan tokoh-tokoh cawapres itu diusulkan oleh semua partai koalisi, yaitu PKS, NasDem, dan Demokrat.

Baca Juga : Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Usai bertemu Surya, Luhut ditanya wartawan perihal sosok yang dapat menjadi cawapres Anies.

“Pak Surya tanya, ya saya jawab. Ya kan saya ditanya, saya jawab,” kata Luhut.

Meski demikian, Luhut tidak membeberkan siapa sosok yang disarankannya kepada Surya sebagai cawapres Anies pada pertemuan itu. Ia mengatakan hal itu tidak perlu diceritakan kepada publik.

Sejauh ini, Anies masih enggan membeberkan nama wapres yang disiapkan untuk menghadapi Pilpres 2024. Anies pun angkat suara soal pertemuan Luhut dan Surya Paloh.

“Oh soal wakil. Begini, kalau dengan beliau (Surya Paloh); kalau itu urgen dan penting, pasti langsung disampaikan,” ujar Anies tersenyum usai memberikan pidato politik di Senayan, Minggu (7/5/2023).

“Kalau tidak langsung disampaikan, berarti tidak urgent dan tidak penting,” imbuhnya.

Menurutnya, KPP ingin lebih berfokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Terutama permasalahan publik yang belum menemukan solusi.

“Saya fokus dua hal ke depan. Fokus kami menyiapkan untuk menawarkan kepada rakyat Indonesia sebuah jalan baru, untuk menghadirkan keadilan. Itu menjadi fokus kita,” paparnya.

Baca Juga : PPP Resmi Koalisi Dengan PDIP Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

Lebih lanjut, Anies pun enggan merespons kemungkinan NasDem yang dinilai bakal menyiapkan nama cawapres di luar KPP.

“Saya tidak berminat untuk ikut dalam percakapan ini, walaupun clickbait-nya cukup baik, barangkali menarik sebuah berita. tapi rakyat menginginkan apa solusi untuk masalah yang mereka hadapi,” kata Anies

Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Calonpresiden2024.com – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin memastikan bahwa tidak akan mencalonkan lagi sebagai calon wakil presiden (cawapres ) di Pilpres 2024 mendatang. Salah satu asalahnya adalah usia. “Sayakan sudah bilang, umur saya ini sudah tua. Sekarang sudah 80 tahun, besok 81. Saya kira sudah terlalu tua menjadi cawapres, saya pikir sebaiknya yang muda-muda saja,” katanya di Padang, Sumatera Barat, Jumat, (5/5).

Dia pun meyakini sudah banyak pihak yang siap untuk menjadi wakil presiden di periode selanjutnya. Ma’ruf mengaku sudah cukup banyak lima tahun kepemimpinannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya kira cukup lima tahun saya mengabdi sebagai pejabat negara, bagaimanapun umur itu harus dihitung,” terangnya.

Baca Juga : Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

Meskipun berhenti sebagai pejabat negara, Ma’ruf menerangkan, bukan berarti dirinya berhenti mengabdi. “Saya akan terus berkiprah, tetapi bukan lagi sebagai wakil presiden. Berhenti mengabdi itu ketika saya telah dipanggil sang pencipta,” tutupnya.

Diketahuim pendaftaran calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024-2029 akan segera dibuka pada tanggal 19 Oktober 2023 mendatang.

Kendati masih lama, sejauh ini terdapat tiga nama yang digadang-gadangkan bakal menjadi capres dengan elektabilitas teratas di sejumlah lembaga survei. Ketiga tokoh itu adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, serta Prabowo Subianto.

Ganjar, Anies, dan Prabowo Capres 2024, Kamu Pilih yang Mana?

Calonpresiden2024.com – PDI Perjuangan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024-2029 pada Rapat DPP Partai ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal, dan silaturahmi Idul Fitri 1444 Hijriah di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

“Mengucapkan menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ucap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Namun, banyak nama yang muncul untuk bersanding dengan Gubernur Jateng di Pilpres 2024 mendatang, salah satunya Hadi Tjijanto yang dinilai cukup logis untuk menjadi wakil Ganjar Pranowo dalam pilkada tersebut. Berikut 10 nama yang diharapkan menjadi calon wakil presiden Ganjar:

1. Menteri ATR/BPN, Hadi Thahjanto

Peluang Menteri ATR/BPN. Pasangan Hadi Thahjanto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 masuk akal. Karena Hadi masih memiliki jabatan publik untuk bisa mendongkrak popularitasnya.

Jika Hadi bisa diikutsertakan dalam program pertukaran calon wakil presiden di Jinjar, maka tentu ini hal yang baik, karena pilihan penonton berbeda-beda. Ini karena Hadi Thahjanto memiliki latar belakang militer.

Baca Juga : Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

2. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Ridwan Kamil disebut-sebut sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Radwan Kamel diketahui tidak mempermasalahkan namanya dikaitkan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden untuk pemilihan presiden 2024.

Namun Ridwan Kamil mengungkapkan hanya akan mengikuti keputusan Golkar terkait masa depannya.

3. Menko PMK, Muhadjir Effendy

Nama Muhadjir Effendy masuk dalam bursa cawapres. Berkumpul usai kegiatan Halal-Halal di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (29/4/2023).

Menteri Koordinator PKK, Muhajir Effendi, hanya tertawa ketika ditanya soal namanya yang masuk bursa kobes. Mohajer mengatakan masih banyak kandidat lain yang memenuhi syarat sebagai piala.

Dia juga mencatat, nama-nama yang dinominasikan sebagai Kwavers telah melalui proses yang panjang. Sebelumnya, Muhajir dinilai cocok oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review untuk menduduki posisi wakil ketua bersama Ganjar Pranowo.

Baca Juga : PPP Resmi Koalisi Dengan PDIP Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

4. Menteri BUMN Erick Thohir

Eric Thohir menilai masih terlalu dini untuk membicarakan pencalonannya sebagai wakil presiden (Quapres) Ganjar Pranowo. Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas pencalonannya untuk posisi wakil presiden Jinjar.

Eric menyatakan hanya fokus pada pembenahan BUMN dan sepak bola Indonesia. Ia juga mengaku tidak mempertimbangkan Pilpres 2024.

“Saya hanya fokus BUMN sama hari ini yang berat saya fokus ke sepak bola. Saya tidak berpikir ke sana karena semuanya masih terlalu dini,” kata Erick saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2023).

Erick pun mengakui tak pernah membahas ihwal Cawapres bersama Ganjar. Meski begitu, ia mengaku punya hubungan baik dengan Gubernur Jawa Tengah itu.

PPP Resmi Koalisi Dengan PDIP Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

Calonpresiden2024.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI Perjuangan (PDIP) resmi melakukan kerja saja politik atau koalisi untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.

Kerja sama politik itu pun secara simbolik dengan penyerahan hasil Rapinmas PPP beberapa waktu lalu, yang berisi dukungan terhadap Ganjar.

Adapun penyerahan secara simbolik itu diberikan usai PPP dan PDIP melakukan pertemuan tertutup selama kurang lebih dua jam hari ini, Minggu (30/4).

“Menyatukan diri dalam kemenangan bersama dengan PDI Perjuangan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta.

Baca Juga : Wiranto Kini Dukung Prabowo Maju Sebagai Capres 2024

“Karena itulah pada kesempatan ini pula akan dilakuakn penyerahan hasil Rapinmas PPP dari Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Bapak Muhammad Mardiono kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan bahwa pihaknya menitipkan misi kerakyatan kepada Ganjar.

“PPP menitipkan kepada pak Ganjar yang memiliki misi kerakyatan agar hendaknya politik yang dijalankan sebagai Presiden.” kata Mardiono. Dia menyatakan PPP juga ingin Ganjar Pranowo untuk melanjutkan estafet pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

“Kita minta pak Ganjar untuk menjadi bagian estafet pembangunan. Kita tidak ingin tertinggal dari negara lain. Kita ingin menyusul ketertinggalan negara lain,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan Calonpresiden2024.com, rombongan PPP tiba di kantor DPP PDIP pada pukul 13.40 WIB.

Mereka datang untuk membicarakan dukungan terhadap Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang. Rombongan PPP yang datang diantaranya Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Bendahara Umum Arya Permana Graha, Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur dan Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siraj.

Baca Juga : Dibuka Pendaftaran Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Pemilu 2024, Kapan Pendaftaran Capres 2024?

Selanjutnya, Ketua Majelis Pakar Prijono Tjiptoheriyanto, Ketua Fraksi PPP DPR M. Amir Uskara, Wakil Ketua Umum Ermalena, Ketua PPP Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono dan perwakilan Badan Otonom partai, hingga Ketum Angkatan Muda Ka’bah (AMK) Rendhika D.Harsono.

Kini PPP bergabung dalam Koalisi Indonesia Baru (KIB) bersama Partai Golkar dan PAN. Tetapi, sampai kini koalisi tersebut belum mengumumkan calon presiden yagn akan diusung.

Wiranto Kini Dukung Prabowo Maju Sebagai Capres 2024

Calonpresiden2024.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat dukungan dari Ketua Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto untuk berlaga di pemilu 2024. Dukungan tersebut diungkap Wiranto saat mengunjungi kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Senin (1/5).

“Sekarang adik saya, sahabat saya, kolega saya, silakan maju,” ungkap Wiranto dalam keterangannya.

Wiranto sempat bercerita tentang pengalamannya mendampingi 5 Presiden RI. Mereka adalah Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-3 RI B.J. Habibie, Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Baca Juga : Survei Sebut Prabowo Subianto Pimpin Elektabilitas Capres 2024

Selama bekerja bersama Presiden, Wiranto mengaku sangat memahami langkah yang harus diambil seorang Kepala Negara demi kebaikan bangsa. Menurutnya, pemimpin suatu negara merupakan posisi yang harus diduduki oleh seseorang yang memahami pesan leluhurnya untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan bagi negara. Wiranto menyebut Prabowo merupakan sosok yang memenuhi kriteria tersebut.

“Maka dari itu, saya mendorong Pak Prabowo dan teman-teman dari Gerindra teruslah maju membawa negeri ini ke dalam suasana politik yang sehat, untuk memberikan kesinambungan pembangunan untuk negeri ini,” jelas Wiranto.

Dia mengatakan, dukungannya kepada Prabowo bukan isapan jempol belaka. Wiranto mengakui pernyataan tersebut sebagai ungkapan isi hatinya.

Baca Juga : Tolak Ajakan PPP, Golkar Konsisten Dukung Airlangga Sebagai Capres 2024

“Saya kira, saya bukan mau ceramah tapi saya betul-betul keluar dari isi hati saya,” ungkapnya.

Merespons dukungan tersebut, Prabowo meminta Wiranto untuk turut bersama-sama membangun negara. Sembari berseloroh, Prabowo bahkan mendaulat Wiranto untuk tetap mendampingi Presiden ke-8 kelak.

“Bapak sudah mendampingi 5 Presiden, Bapak harus dampingi 6 Presiden. Kita daulat Pak, Bapak kita daulat, bukan diminta, Bapak didaulat. Jadi sulit Pak buat nolak,” kata Prabowo disambut tawa hadirin.

Orang nomor satu di Kementerian Pertahanan itu pun memuji Wiranto. Menurut Prabowo, Wiranto adalah salah satu putra terbaik bangsa.

“Saya melihat (Wiranto) salah satu putra terbaik bangsa Indonesia. Putra terbaik dari TNI,” ungkap Prabowo.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com