Aksi Mahasiswa di Patung Kuda – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Persatuan Mahasiswa Peduli Demokrasi kembali menggelar aksi dalam upaya merawat demokrasi di Indonesia. Mereka berkumpul di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dengan tekad menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan demokrasi.
Samsul Bahri, koordinator aksi mahasiswa tersebut, menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa dalam aksi tersebut merupakan bentuk seruan untuk menjaga dan merawat demokrasi. Mereka menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap upaya-upaya yang ingin merusak demokrasi, termasuk campur tangan dari pihak asing.
“Dalam beberapa waktu terakhir, semakin banyak oknum yang mencoba menjalankan aksi-aksi yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan nama masyarakat. Mereka berusaha merusak proses demokrasi kita, dan kami sebagai mahasiswa tidak akan membiarkannya terjadi. Oleh karena itu, kami turun ke jalan,” ujar Samsul di Jakarta pada Rabu (21/02/2024).
Samsul menekankan bahwa pihak-pihak yang mencoba mengatasnamakan rakyat seharusnya bertanggung jawab atas tindakan mereka dan tidak menciptakan kekacauan di tengah masyarakat. “Oknum-oknum kelompok tidak bertanggung jawab tersebut selalu menyebarkan sentimen negatif dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap proses Pemilu 2024,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa gerakan yang tidak bermoral harus dilawan, dan mahasiswa akan terus berjuang untuk merawat demokrasi serta memberikan edukasi yang positif kepada masyarakat Indonesia. “Kami akan tetap berada di garis depan dan menyelamatkan demokrasi. Sebagai kontrol sosial, Persatuan Mahasiswa Peduli Demokrasi merasa terpanggil untuk menjadi garda terdepan dalam upaya ini,” tegasnya.
Baca Juga : Anies Baswedan Nilai Pemilu Bukan Seperti Pertandingan Sepak Bola
Lawan Gerakan Liar
Dia juga menyatakan kesiapannya untuk menghadapi gerakan yang tidak terkendali yang berpotensi memicu konflik horizontal di tengah masyarakat dan dapat mengganggu ketertiban serta keamanan negara.
“Kami, sebagai mahasiswa, bersiap untuk menentang siapapun yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan konstitusi,” tegasnya.
Dalam aksi mahasiswa di patung kuda berperilaku damai. Mereka tidak membawa barang-barang yang dapat mengganggu ketertiban, melainkan hanya spanduk dan selebaran banner berwarna hitam putih yang menyatakan dukungan mereka terhadap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia agar tidak terpengaruh oleh upaya-upaya yang ingin merusak demokrasi.