Pemilu 2024 Belum Jelas, Apakah Picu Penurunan DPT di Luar Negeri

Pemilu 2024 Belum Jelas, Apakah Picu Turunnya DPT di Luar Negeri?

Calonpresiden2024.com – Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kawasan Washington DC, Maryland dan Virginia untuk pemilu presiden 2024 anjlok drastis dibanding pemilu 2019 lalu. Penurunan serupa ditengarai terjadi di negara-negara lain.

Benarkah penurunan minat warga Indonesia untuk meregistrasikan diri guna memberikan bunyi sebab belum adanya calon presiden 2024 resmi?

“Daftar pemilih tetap dalam dan luar negeri adalah 204.807.222. Demikianlah DPT tahun 2024 yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum,” kata Betty Epsilon.

Inilah petikan pengumuman KPU perihal Daftar Pemilih Konsisten (DPT) yang ditentukan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT tingkat nasional di gedung KPU, Jakarta, tanggal 2 Juli lalu. Ketua Divisi Data dan Teknologi Isu Betty Epsilon mengatakan dengan 514 kabupaten/kota, 128 negara/perwakilan, 7.277 kecamatan, 83.371 desa dan 3.059 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), Kotak Bunyi Keliling (KSK) dan melalui pos; karenanya sempurna pemilih laki-laki dan perempuan ialah 204.807.222.

Baca Juga : Ganjar Nyapres, Diakah Si Rambut Putih yang Disebut Jokowi?

Jumlah itu telah meliputi DPT pemilih luar negeri di 128 negara/perwakilan yang menempuh 1.750.474. DPT yaitu data warga negara Indonesia yang memenuhi prasyarat untuk memilih.

Khusus di Amerika, sempurna DPT untuk pilpres 2024 menempuh 43.354 atau berarti lebih sedikit dibanding tahun 2019 lalu yang mecapai 45.197.

Penurunan paling besar terjadi di PPLN Washington DC yang mengalami penurunan dari 2.507 pada pilpres 2019, menjadi 1.700 pada pilpres 2024.

Juga di PPLN Chicago, dari 4.250 pada pilpres 2019, menjadi 2.644 pada pilpres 2024; dan PPLN San Francisco dari 7.814 pada pilpres 2019 menjadi 5.459 pada pilpres 2024. Satu-satunya peningkatan signifikan DPT terjadi di PPLN Los Angeles dari 12.984 pada pilpres 2019, menjadi 15.717 pada pilpres 2024.

DPT di Beberapa AS Turun

Pemilu 2024 Belum Jelas, Apakah Picu Penurunan DPT di Luar Negeri

Ketua PPLN Washington DC Andang Purnama mengatakan sudah mengupayakan pelbagai metode untuk menarik warga Indonesia meregistrasikan diri; bagus melalui pengumuman di laman dan media sosial, membuka pos registrasi di pelbagai acara yang banyak didatangi warga Indonesia, sampai mendatangi rumah-rumah ibadah ketika ada aktivitas dan membuka ruang registrasi daring. Dia memperkirakan belum adanya calon legal sebagai penyebab berkurangnya atensi orang untuk mendaftar menjadi pemilih.

“Ada beberapa faktor, tetapi yang paling utama karena jagoannya belum muncul secara resmi. Jadi belum ada dorongan untuk berjibaku menjadi relawan bagi si A atau si B. Waktu tahun 2019, ketika pendaftaran itu sudah ketahuan capres-capres resminya sehingga sejak awal sudah banyak yang mendaftar dan menjadi relawan mereka,” kata Andang.

Calon presiden untuk jangka waktu 2024-2029 dari PDIP, Ganjar Pranowo menghadiri acara pengesahan rumah pemenangan relawan Ganjar Pranowo di Jakarta, Kamis 1 Juni 2023

Pernyataan Andang tadi dapat jadi benar, mengingat cuma ada satu perwakilan partai yang ikut serta menghadiri penetapan DPT di kantor KBRI Washington DC, ialah Raymond Togas dari Partai Gerindra.

“Saya puas mengikut acara ini karena jadi banyak informasi dan tahu proses pemilihan nanti, ini akan saya laporkan ke pusat dan beritahukan pada pendukung partai dan capres kami,” ujarnya.

Pengamat: Beberapa Warga Merasa Pemilu Tidak Kasih Manfaat

Peneliti senior di Sentra Riset Politik Badan Riset dan Penemuan Nasional BRIN Dr. Firman Noor mengatakan memperhatikan hal serupa terjadi di Swedia dan Inggris.

“Tampaknya ada kekhawatiran dalam masyarakat, tak cuma yang di Amerika tapi juga di sebagian negara lain sebab aku juga memperhatikan hal serupa di Stockholm dan London, masyarakat merasa pemilu tak membawa perubahan politik yang berguna bagi mereka, di sisi lain KPU sampai Bawaslu masih sejuk ayem aja. Ini seluruh tak terlepas dari bagaimana kehidupan politik dikelola selama ini, yang tak melibatkan masyarakat dan membikin mereka tak merasa menjadi komponen dari hal-hal seperti ini. Ini disayangkan sebab pemilu tahun ini terutamanya betul-betul penting, sebab menurut pengamatan aku, bila yang terpilih ialah sosok presiden yang mengizinkan adanya nepotisme, oligarki, karenanya lima tahun ke depan upahnya akan betul-betul luar umum. Ini dapat terjadi sebab pihak inkumben umumnya akan melaksanakan apa saja supaya program-programnya terus berjalan, dan 5-10 tahun ke depan demokrasi kita dapat menjadi lebih bagus atau lebih memalukan,” jelasnya.

Baca Juga : Purnawirawan TNI Polri Deklarasi Dukung Anies Capres 2024

KPU Tetapkan Pasangan Capres/Cawapres pada 25 November

Pemilu 2024 akan berlangsung pada 14 Februari 2024 secara serentak. Dikala itu pemilih yang teregistrasi – selain pemilih di luar negeri – akan mendapatkan lima surat bunyi sekalian, ialah : surat bunyi untuk memilih capres/cawapres, calon member DPR, calon member DPRD provinsi, calon member DPRD kabupaten/kota, dan calon member DPD.

KPU baru akan menentukan pasangan capres/cawapres legal pada 25 November 2023 akan datang