Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, mengemukakan bahwa pemilu tidak dapat disamakan dengan pertandingan sepakbola. Baginya, kemenangan dalam pemilu tidak hanya memberikan kebahagiaan sesaat seperti yang terjadi dalam pertandingan olahraga tersebut.
Menurut Anies Baswedan, dalam pertandingan sepakbola, kemenangan hanya memberikan kebahagiaan bagi pendukungnya tanpa adanya dampak yang signifikan pada kehidupan masyarakat. Namun, dalam konteks kompetisi demokrasi, hasil pemilu memiliki dampak yang besar terhadap kebijakan yang akan diterapkan.
“Dalam satu kompetisi demokrasi, dampaknya pada kebijakan. Jadi kita harus serius,” ujar Anies melalui saluran YouTube akun pribadinya pada Selasa (20/2/2024).
Anies Baswedan menegaskan pentingnya menjalankan pemilu dengan jujur, adil, dan transparan agar kualitas demokrasi di Indonesia dapat meningkat. Baginya, pemilu adalah momen penting karena terjadi setiap 5 tahun sekali dan berdampak pada orang-orang yang dipercayakan untuk mewakili rakyat di DPR maupun dalam pilpres.
“Jadi rakyat itu punya kesempatan 5 tahun sekali menentukan arah, 5 tahun sekali menentukan prioritas. Jangan sampai itu terganggu, kita hormati,” tambah Anies, menekankan pentingnya menghormati proses demokrasi yang memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menentukan masa depan negara mereka.
Baca Juga : Anies Janji Bangun Perpustakaan Bertaraf Dunia di Maluku Jika Menang Pilpres 2024
Anies Baswedan Akui Intens Komunikas dengan Kubu Ganjar Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Pemilu 2024 telah berlangsung pada tanggal 14 Februari. Meskipun hasil quick count menunjukkan perolehan suara tertinggi diraih oleh pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, namun sejumlah indikasi dugaan kecurangan muncul terhadap hasil suara tersebut.
Dalam menanggapi hal ini, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyatakan bahwa timnya sedang berkoordinasi dan membuka komunikasi dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud untuk membahas dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024.
“Ya tentu saling ngobrol terus ya,” kata Anies Baswedan seperti dikutip Minggu (18/2/2024).
Anies Baswedan memastikan bahwa timnya masih terus mengumpulkan bukti-bukti terkait kecurangan dalam Pilpres 2024. Dia juga menjelaskan bahwa setelah bukti-bukti tersebut terkumpul secara lengkap, akan dilakukan diskusi lanjutan untuk menentukan langkah selanjutnya terkait penggunaan bukti-bukti yang telah ditemukan.
“Semua saat ini melakukan pengumpulan dan itu juga anjuran kita kepada semua untuk mengumpulkan semua data-data, fakta-fakta, yang kemudian nanti kita akan lihat pemanfaatannya,” jelas Anies.
Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengajukan permintaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menanggapi secara serius temuan indikasi kecurangan dalam Pilpres 2024 yang sudah ditemukan. Harapannya, langkah tersebut dapat meningkatkan kualitas demokrasi pada pesta demokrasi berikutnya.
“Kita ingin kualitas demokrasi kita lebih baik. Dan salah satu indikasi kualitas demokrasi kita itu pemilu yang bersih kemudian jujur. Sehingga kalau ada kekurangan-kekurangan harus ditindaklanjuti, harus dilakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa setiap suara rakyat itu terhitung dan semua aspirasi sesuai pada tabulasi,” tandas Anies Baswedan.