Baca Juga : Projo Mantap Dukung Airlangga di Bursa Capres 2024
Gibran mendapat dukungan sebesar 2,7 persen. Disusul Sandiaga Uno 2,9 persen, Ridwan Kamil 5,8 persen, Anies Baswedan 18,4 persen, Prabowo Subianto 19,3 persen, dan Ganjar Pranowo 19,8 persen.
Di bawah Gibran, AHY dengan 2 persen, Puan Maharani dengan 1,4 persen, Airlangga Hartarto dengan 0,9 persen, Gatot Nurmantyo dengan 0,6 persen dan Tri Rismaharini dengan 0,6 persen
Ma’ruf Amin 0,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,4 persen, Mohimin Iskandar 0,3 persen, Budi Gunawan 0,1 persen, Bambang Suisatyo 0,1 persen, Tito Karnavian 0 persen.
Ia menyebut pro dan kontra menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 justru memberikan efek positif bagi Gibran. Karena diketahui Gibran sangat mendukung Indonesia menjadi negara tuan rumah.
Terlebih, Stadion Manahan Solo sebelumnya sudah ditetapkan sebagai salah satu dari enam venue yang disiapkan untuk Piala Dunia U-20.
“Kita tahu dalam pro kontra tersebut nama Gibran menjadi sangat menonjol karena Solo di mana Gibran menjadi walikota adalah salah satu tuan rumah dari Piala Dunia U-20 dan Gibran dengan tegas dan jelas menerima kehadiran tim Israel dan tetap mau menyelenggarakan Piala Dunia,” ucapnya.
Posisi Gibran dalam merespon kehadiran Israel nampaknya berkembang di masyarakat Indonesia bahkan mendapat apresiasi karena dianggap sesuai dengan keinginan dan aspirasi mayoritas penonton.
Baca Juga : Prabowo Subianto Ajak Hary Tanoe Gabung Koalisi Besar di Pilpres 2024
“Karena masyarakat Indonesia yang tahu penyelenggaraan Piala Dunia menurut temuan LSI itu 71%, bersedia atau mau menerima kehadiran Israel dan yang tidak menerima 27%,” katanya.
Qodari menilai, dalam pro-kontra Piala Dunia U-29, nama Gibran cukup mencolok karena memiliki sudut pandang yang berbeda dengan PDI Perjuangan. Sehingga dia melihat suara Janjar ada yang lari ke Gibran dan ada yang lari ke Prabowo.
“Jadi ya memang pro kontra sepak bola ini ternyata implikasinya sangat besar, lebih besar daripada dugaan saya sendiri dari jauh-jauh hari waktu mendengar Piala Dunia batal, saat itu saya mengatakan bahwa ini akan menjadi game changer dan bisa mengubah konstelasi pilpres,” jelasnya.
Saat itu, nama Gibran belum masuk radar survei, kata dia, dalam survei yang dilakukan Indeks Politik Indonesia pada Maret 2023. Namun hanya dalam waktu satu bulan, elektabilitas Gibran bisa meroket.
Baca Juga : Prabowo Subianto Ajak Hary Tanoe Gabung Koalisi Besar di Pilpres 2024