Calonpresiden2024.com, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejauh ini belum memutuskan bergabung dengan koalisi besar yang dicanangkan lima partai politik pro pemerintah itu. Jika tidak bergabung dalam koalisi besar, PDIP diharapkan berdiri sendiri dan mengutamakan Puan Maharani sebagai capres 2024.
Pengamat politik Jerry Massi mengatakan, jika PDIP bergabung dalam koalisi besar yang diprakarsai oleh Golkar, Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PPP, keinginan PDIP hanya akan terpenuhi dengan hanya dua calon pada Pilpres 2024. Apalagi, ada pula dalam aliansi besar ini. peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan bagian dari PDIP.
“Visi PDIP hanya akan ada dua capres (di Pilpres 2024) terbuka lebar, entah Prabowo-Puan atau Puan-Prabowo terjadi,” ujarnya kepada Calonpresiden2024.com, Kamis (13/4/2023).
Jerry menambahkan, satu pasangan lainnya adalah Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan. “Ini adalah target besar PDIP menghendaki hanya ada dua paslon capres,” ujarnya.
Namun, kata Jerry, kalau PDIP tidak mendapat jatah capres atau cawapres di Koalisi Besar, kemungkinan partai berlambang banteng moncong putih ini akan maju sendiri dan memajukan kadernya. PDIP tentu akan menjaga marwahnya sebagai partai pemenang Pemilu 2019. “Kemungkinan mereka akan memajukan kader mereka, Puan-Ganjar,” katanya.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini menambahkan, meski elektabilitas Ganjar jauh di atas Puan, Megawati tidak akan rela anaknya hanya menjadi cawapres pendamping Ganjar.
Baca Juga :
- Ratusan Relawan Siap Menangkan Anies Baswedan Sebagai Capres 2024
- Sandiaga Uno Disebut Harus Menempel ke Figur Capres 2024
- Viral! PDIP Kota Blitar Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024, Ini Faktanya
“Saya rasa Mega tak rela Puan jadi nomor 2. Atau bisa saja kejutan Puan-Erick Thohir ataupun ada tokoh lainnya yakni ekonom Rizal Ramli. Tetap saja Puan akan jadi skala prioritas PDIP,” kata Jerry.
Diketahui, siapa yang akan diusung PDIP sebagai capres masih menjadi tanda tanya. Ketua DPP PDIP Megawati dikabarkan telah mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi capres 2024. Namun, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menepis kabar terkait pengukuhan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP (Capres) di Pilpres 2024. Penegasan itu disampaikan Rudy saat ditemui di rumahnya, Selasa (11/4/2023) malam.
Rudy juga menegaskan kembali, urusan Capres PDIP mutlak adalah keputusan Ketua Umum (Ketum) DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Dirinya sebagai kader partai enggan mendahului keputusan Ketum.
“Saya tidak ditanya Ganjar Presiden apa tidak. Tapi kapan itu Ganjar. Kemudian saya jawab tanya saja Pak Sekjen. Tanya saja Bu Mega,” jelasnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP (Bappilu), Bambang Wuryanto mengatakan, keputusan pemegang PDIP merupakan kewenangan Megawati. “Soal Pak Ganjar saya enggak tahu-menahu. Gitu lho. Itu sudah dari dulu aku jawab tergantung ketua umum. Itu di bawah ketua umum kami untuk capres cawapres, apakah itu nanti Pak Ganjar atau siapa pun itu tergantung ketua umum. Titik,” kata Bambang Pacul, sapaan akrab Bambang Wuryanto, kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Bambang Pacul menegaskan, ketika Megawati sudah memutuskan, semua kader PDIP tegak lurus terhadap keputusan itu, termasuk Puan Maharani. “Mbak Puan gimana, kalau Mbak Puan kader partai kan tetap kader partai kan sudah pasti mendukung,” katanya.