Arsip Tag: cawapres

Gibran Terang-terangan Diminta Jadi Cawapres Prabowo

Calonpresiden2024.com, Gibran Terang-terangan Diminta Jadi Cawapres Prabowo – Pada tanggal 9 Oktober 2023, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa dirinya telah berulang kali diminta oleh Prabowo Subianto untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini diungkapkan Gibran saat ditanya wartawan di Balai Kota Solo. “Semua orang kan sudah tahu. Beliau (Prabowo) sudah minta berkali-kali (jadi bacawapres),” kata Gibran.

Gibran Rakabuming Raka pun mengaku telah menyampaikan kepada Prabowo bahwa usianya belum cukup untuk menjadi cawapres. Menurut ketentuan Pasal 7 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, calon presiden dan calon wakil presiden harus berusia sekurang-kurangnya 35 tahun pada saat pemilihan. Gibran saat ini baru berusia 33 tahun.

“Umurnya tidak cukup. Kan tidak cukup,” ujar Gibran.

Meskipun usianya belum cukup, Gibran tidak menutup kemungkinan untuk maju sebagai cawapres pada Pilpres 2024. Namun, ia mengatakan bahwa hal itu masih perlu didiskusikan dengan keluarga dan partainya, PDI Perjuangan.

Baca Juga :Ini Alasan Demokrat Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres 2024 

“Nanti kalau sudah cukup, baru bisa. Kalau belum cukup, ya tidak bisa,” kata Gibran.

Tawaran Prabowo kepada Gibran untuk menjadi cawapres merupakan salah satu upaya Prabowo untuk menggaet suara pemilih muda. Gibran merupakan salah satu tokoh muda yang populer di Indonesia, terutama di kalangan milenial.

Selain Gibran Rakabuming Raka, Prabowo juga diketahui telah menawarkan posisi cawapres kepada sejumlah tokoh muda lainnya, seperti Erick Thohir dan Sandiaga Uno.

Tawaran Prabowo kepada Gibran untuk menjadi cawapres menjadi salah satu isu politik yang menarik perhatian publik. Tawaran ini dianggap sebagai langkah Prabowo untuk menggaet suara pemilih muda, yang merupakan salah satu kelompok pemilih terbesar di Indonesia.

Gibran merupakan salah satu tokoh muda yang populer di Indonesia, terutama di kalangan milenial. Ia adalah putra dari presiden ke-6 Indonesia, Joko Widodo, dan memiliki latar belakang bisnis yang sukses. Gibran juga dikenal sebagai sosok yang aktif di media sosial dan memiliki banyak pengikut.

Tawaran Prabowo kepada Gibran mendapat tanggapan yang beragam dari publik. Ada yang mendukung tawaran tersebut, dengan alasan bahwa Gibran memiliki potensi untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Namun, ada pula yang menolak tawaran tersebut, dengan alasan bahwa Gibran masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman yang cukup untuk menjadi cawapres.

Hingga saat ini, Gibran masih belum memberikan jawaban pasti apakah ia akan menerima tawaran Prabowo untuk menjadi cawapres. Gibran mengatakan bahwa hal itu masih perlu didiskusikan dengan keluarga dan partainya.

Baca Juga : Tanggapan Kaesang Soal Dukungan Capres 2024

Berikut adalah beberapa kemungkinan dampak dari tawaran Prabowo kepada Gibran untuk menjadi cawapres:

  • Tawaran ini dapat meningkatkan popularitas Prabowo di kalangan pemilih muda.
  • Tawaran ini dapat membuat PDI Perjuangan mempertimbangkan untuk mengusung Gibran sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
  • Tawaran ini dapat memicu persaingan yang lebih ketat antara Prabowo dan Ganjar Pranowo untuk memperebutkan suara pemilih muda.

Tawaran Prabowo kepada Gibran untuk menjadi cawapres merupakan salah satu dinamika politik yang menarik untuk disimak. Tawaran ini dapat berdampak signifikan pada peta politik Indonesia menjelang Pilpres 2024

Ternyata Ini! 5 Sosok Cawapres Ganjar Pranowo

Calonpresiden2024.com, Sosok Cawapres Ganjar Pranowo – Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, blak-blakan soal kandidat kuat yang akan mendampingi Bakal Calon Presiden (Bacapres), Ganjar Pranowo, di Pilpres 2024 mendatang.

Puan mengatakan, tersedia lima nama sosok kandidat yang akan jadi Bakal Cawapres untuk Ganjar. Sebelumnya, PDIP sempat memegang sepuluh nama kandidat.

Adapun, kelima kandidat yang dimaksud Puan adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Menteri BUMN, Erick Thohir; Mantan Panglima TNI, Andika Perkasa; dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

“Dulu ada sepuluh nama sekarang sudah mengerucut ke lima nama,” ujar Puan, Sabtu (5/8/2023).

Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengimbau penduduk untuk bersabar didalam sadar sosok yang akan mendampingi Ganjar. Sebab, ia akan mengumumkan Bakal cawapres Ganjar Pranowo pada momen yang tepat.

“Kayak sekarang aku tiap hari ditanyain, siapa yang mau dijadiin nomor dua. Loh, nunggu aja, nanti juga ada harinya. Saya nanti umumin,” kata Mega.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ikut berikan kisi-kisi soal bakal cawapres untuk Ganjar. Ia mengatakan, lumrah kalau publik tunggu sosok yang pas untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

“Tinggal sekarang dengan momentum yang tepat, mari doakan bersama-sama. Ibu Megawati akan menentukan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo untuk mencari Bacawapres yang tepat,” ujar Hasto.

Anies Baswedan Sudah Kantongi Nama Cawapres 2024

Calonpresiden2024.com –  Sugeng Suparwoto, anggota Tim Kedelapan perwakilan Partai NasDem, mengatakan calon presiden yang diusung Aliansi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Rasyid Baswedan sudah mengantongi nama calon wakil presiden (bacawapres) 2024 untuk Pilpres 2024.

“Satu nama sudah di kantong bacapres Anies. Mari kita tunggu, siapa tahu sekembali Pak Anies dari ibadah haji akan ditentukan momentum terbaik untuk mendeklarasikan pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan,” ujar Sugeng dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, dua hari sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, Anies Baswedan bertemu dan memimpin rapat tatap muka dengan tim ke-8 di Sekretariat Jenderal KPP, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (20/6).

Tim 8 terdiri dari 8 orang mewakili Anies Baswedan dan tiga partai politik pendukung Anies Baswedan, yakni Partai Demokrat, PKS, dan NasDem. Anies menugaskan tim kecil dari Change Alliance untuk menyusun calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 (Belbers).

Sudirman, anggota Tim Kedelapan yang mewakili Anies Baswedan menjelaskan, dalam rapat tersebut, Anies menugaskan Tim Kedelapan untuk mulai mempersiapkan langkah-langkah konkrit ke depan.

“Pak Anies meminta agar Tim 8 mulai terus bergerak maju memikirkan hal-hal teknis, termasuk melengkapi struktur tim pemenangan nasional, kegiatan bersama tiga partai koalisi, dan opsi waktu deklarasi pasangan capres dan cawapres,” kata Sudirman.

Baca Juga : Projo Sulsel Dukung Prabowo: Tak Apa, Relawan Ganjar Juga Banyak

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Teuku Rifki Harsia yang juga anggota Tim Delapan menyatakan, Partai Demokrat siap bekerja sama dengan seluruh anggota koalisi dan relawan Anies Baswedan.

“Struktur dan kader Partai Demokrat telah merapatkan barisan bersiap untuk turun bersama dengan para kader partai koalisi, dan Relawan Pro Perubahan di seluruh Indonesia,” kata Teuku Riefky.

Menurut Wakil Ketua Syuro PKS, Dr. Sohibul Iman, arahan yang dipimpin langsung Capres Anies Baswedan merupakan bentuk kepastian bahwa KPP terus melaju.

“Pembahasan rapat ini menandakan tahapan kerja politik Koalisi Perubahan berjalan secara konstruktif dan progresif. Bismillah, kami siap berlayar menuju kemenangan Pilpres 2024,” kata anggota Tim 8 perwakilan dari PKS ini.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat untuk memperoleh kursi. tidak kurang dari 20 persen dari jumlah kursi calon di Republik Demokratik Kongo atau memperoleh 25 persen suara sah secara nasional pada pemilihan parlemen sebelumnya.

Saat ini terdapat 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus mendapat dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu 2019 dengan jumlah suara sah minimal 34.992.703 suara.

Baca Juga : Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024: PDIP 1000 Persen Tak Ada Kontrak Politik

Mengejar Slot Kursi Capres-Cawapres, Ini Syaratnya?

Calonpresiden2024.com – Salah satu syarat calon presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang merupakan berstatus warga negara Indonesia sejak lahir. Orang yang menjadi warga negara lain pun tidak dapat menjadi calon presiden. Bermunculan slot nama-nama yang bakal calon presiden 2024.

Kemudian, calon presiden-wakil presiden pula tidak boleh mempunyai riwayat pernah mengkhiati negara dan melakukan korupsi. Frasa menghianati negara yang dimaksud yakni tidak pernah terlibat dalam melakukan gerakan separatis, tidak pernah melakukan gerakan secaran inkonstitusional.

Aturan itu tertuang pada UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 169. Setiap capres harus memiliki KTP dan akta kelahiran sebagai warga negara Indonesia. Dalam penjesalan pasal tersebut, warga negara yang menjadi calon presiden-wakil presiden merupakan orang yang telah mengalami akulturasi dengan nilai-nilai budaya.

Dalam Pasal 6 ayat (1) UUD 1945 disebutkan “Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden harus warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.”

Syarat calon presiden dan calon wakil presiden berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum secara umum. Berikut adalah persyaratan umum yang berlaku:

  1. Kewarganegaraan: Calon presiden dan calon wakil presiden haruslah Warga Negara Indonesia (WNI) sejak kelahiran dan tidak memiliki kewarganegaraan ganda.
  2. Usia: Calon presiden harus berusia minimal 35 tahun pada saat pemilihan berlangsung, sedangkan calon wakil presiden harus berusia minimal 30 tahun pada saat pemilihan berlangsung.
  3. Pendidikan: Calon presiden dan calon wakil presiden harus memiliki pendidikan paling rendah tamat SMA atau sederajat.
  4. Partai Politik: Calon presiden dan calon wakil presiden harus diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan presiden. Mereka harus mendapatkan dukungan tertulis dari partai politik yang mendaftar di KPU.
  5. Dukungan Kependudukan: Calon presiden dan calon wakil presiden harus memperoleh dukungan minimal 20% dari jumlah anggota DPR, atau minimal 25% dari jumlah suara sah pemilu DPR, atau minimal 20% dari jumlah suara sah pemilu presiden sebelumnya. Dukungan ini diwujudkan dalam bentuk surat pernyataan yang ditandatangani oleh anggota DPR atau perwakilan partai politik peserta pemilihan presiden.
  6. Tidak Sedang Menjabat: Calon presiden dan calon wakil presiden tidak boleh sedang menjabat sebagai presiden atau wakil presiden, atau sedang menjabat dalam jabatan lain yang tidak diperbolehkan dalam konstitusi.

Perlu diingat bahwa persyaratan yang lebih rinci dan detail dapat ditemukan dalam peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan peraturan-peraturan terkait lainnya.

Untuk informasi yang lebih akurat dan terkini mengenai persyaratan calon presiden dan calon wakil presiden, disarankan untuk merujuk langsung pada UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan peraturan pelaksanaannya, serta informasi resmi yang dikeluarkan oleh KPU.

Baca Juga : Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024: PDIP 1000 Persen Tak Ada Kontrak Politik

Syarat lainnnya pun bagi capres-cawapres yaitu bertempat tinggal di wilayah di Indonesia, tidak sedang memiliki sedang mempunyai tanggungan utang, tentunya yang tidak pernah melakukan perbuatan tercela.

Selain itu, mampu secara jasmani dan rohani dalam menjalani kewajiban sebagai presiden-wakil presiden, tidak bekas anggota Partai Komunis Indonesia dan berusia minimal 40 tahun.

Pendaftaran slot kursi Capres-cawapres di Pilpres 2024 akan dibuka pada September 2024 mendatang atau 8 bulan sebelum pemungutan suara yang jatuh pada 14 Februari 2024.

Capres-cawapres harus didaftarkan partai politik atau gabungan partan politik yang mempunyai 20 persen slot kursi DPR ataupun 25 persen suara nasional hasil pemilihan umum (pemilu) sebelumnya.

Elektabilitas Erick Thohir Menguat Untuk Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com – Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir terus menguat. Hal ini menjadikannya figur calon wakil presiden (cawapres) idaman.

Bahkan, dirinya disebut-sebut menjadi cawapres incaran calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden 2024. Menurut Pengamat Politik (parpol). Eks presiden Inter Milen ini memiliki kompetensi mumpuni untuk diusung sebagai cawapres.

“Saya melihat potensi Pak Erick Thohir lebih tinggi,” ujar Zaki dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/6).

Menurutnya, Erick Thohir memiliki peluang yang besar untuk diusung sebagai cawapres pada Pilpres mendatang. Sosok Menteri BUMN ini, imbuh Zaki, adalah figur dambaan yang diterima semua golongan masyarakat.

Baca Juga : Pemilih Akan Tetap Terima 5 Surat Suara di Pemilu Serentak 2024

Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI ini sosok yang cocok untuk dipasangkan dengan figur capres unggulan.

Merujuk hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 30 April – 5 Mei 2023, elektabilitas Erick Thohir menempati daftar teratas. Pada simulasi lima nama, Erick Thohir berhasil meraih elektabilitas sebesar 18,8 persen.

“(Erick Thohir) bisa maju dalam kontestasi Pilpres nanti sebagai cawapres dipasangkan di manapun,” tutur Zaki.

Keunggulan besar Erick Thohir khususnya terletak pada rekam jejak kinerjanya selama memimpin sektor BUMN.

 

Pilpres 2024 Diprediksi Sengit Pemenang Ditentukan Sosok Cawapres

Calonpresiden2024.com – Bursa calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 relatif stabil pada 3-4 nama. Namun fenomena berbeda tampa dalam bursa cawapres. Berbeda dengan capres, nama-nama baru justru terus bermunculan dalam bursa cawapres.

Maraknya sosok yang masuk bursa cawapres dianggap wajar lantaran dianggap bakal menjadi kunci kemenangan pada Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, dari hasil survei tiga nama calon presiden Prabowo Subianto, Ganjar Prabowo, dan Anies Baswedan saling salip menyalip.

Bahkan tidak ada satu calon pun yang bisa mencapai angka psikologis 60 persen. Dia menilai tren capai tersebut kini jarang ditemui.

Baca Juga : Komunitas Jokpro 2024 Bubar Usai Ganjar Jadi Capres PDIP

Dengan temuan tersebut dinilai menjadi sosok Cawapres yang dipilih harus mempertimbangkan kemampuan mendongkrak suara capres untuk memenangkan pemilu 2024.

“Sejak saya mempelajari pemilih (voting behavior), dugaan saya Pemilu 2024 adalah kontestasi elektoral paling sengit. Karena perbedaan elektoral capres naik turun seperti rool coster dan saling menyalip,”ucapnya pada Minggu, (28/5/2023).

“Baru kali ini trennya begitu kompetitif dan sangat dinamis, peran cawapres menjadi sangat krusial, top 3 capres nggak ada yang mencapai angka psikologis 60 persen.” tambahnya.

Lebih detail dia menyebut pemilu 2024 kali ini cawapres tidak harus sesuai pada variabel jawa luar jawa, perempuan, soal sipil atau militer dan juga bukan soal kombinasi nasionalis religius. Dia menilai bahwa kemenangan cawapres effect.

Baca Juga : Ada Kemungkinan Muncul Poros Keempat, Golkar dan PAN

“Cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitas capres, meskipun mazhab umum selama ini bahwa cawapres yang mungkin digandeng karena bawa elektabilitas, bawa logistik dan bawa partai politik. Namun lagi-lagi soal cawapres adalah soal kebutuhan kemenangan.” jelasnya.

Dia pun menilai seorang cawapres setidaknya memiliki tiga kriteria seperti penerimaan parpol pengusung partai politik, penemerimaan elit parpol yang menjadi pemain atau king maker, dan terakhir penerimaan akar rumput yang menjadi ujung tombak dari kemenangan.

“Tak kalah pentingnya diterima secara aksetabilitas sama akar rumput (grassroot) oleh karena itu cawapres pilihan elite tidak boleh split ticket dengan arus kehendak arus bawah,” pungkasnya.

Kronologi Munculnya Wacana Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com – Wacana duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi perbincangan beberapa waktu belakangan. Ini tak lepas dari pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Ketika itu, mencuat kabar Luhut mengusulkan sosok Ahok menjadi calon wakil presiden bagi Anies. Seperti diketahui, Ahok saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), sedangkan Anies merupakan mantan gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga : Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

Sebelumnya, Ahok merupakan rival Anies tatkala keduanya bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017 di mana pertarungan dimenangkan oleh Anies.

Surya menyebut Luhut hanya bergurau saat membicarakan cawapres Anies, pada Jumat (12/3/2023).

“Kalau mau jujur tidak ada. Bukan, Pak Luhut bercanda. Kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut. Pak Luhut bercanda kalian tanggapi serius,” katanya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Surya enggan bicara lebih jauh mengenai sosok yang akan menjadi cawapres Anies. Dia hanya mengatakan NasDem akan ikut mempertimbangkan sosok cawapres sebelum Anies menjatuhkan pilihan.
Surya juga tidak khawatir jika Anies Baswedan tak kunjung memilih cawapres. Menurutnya, selama ini Demokrat, NasDem dan PKS sudah lebih dulu mengusung capres ketimbang koalisi lainnya.

Oleh karena itu, koalisi pengusung Anies tidak akan merasa ketinggalan karena sudah lebih dulu menyepakati capres yang akan diusung bersama.
“Kan, ada kesempatan bagi NasDem untuk melihat-lihat dulu, ‘Oh ini pak Ganjar siapa wakilnya, oh ini Pak Prabowo siapa wakilnya’, dia bisa lihat itu kan ada kesempatan kenapa dia tidak manfaatkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (NasDem, Demokrat, dan PKS) yang mengusung Anies telah mengerucutkan lima kandidat cawapres. Lima nama nantinya akan ditawarkan kepada Anies.

Meski demikian, koalisi tersebut belum mengumumkan siapa saja lima bakal cawapres Anies tersebut. Namun, Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman mengatakan tokoh-tokoh cawapres itu diusulkan oleh semua partai koalisi, yaitu PKS, NasDem, dan Demokrat.

Baca Juga : Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Usai bertemu Surya, Luhut ditanya wartawan perihal sosok yang dapat menjadi cawapres Anies.

“Pak Surya tanya, ya saya jawab. Ya kan saya ditanya, saya jawab,” kata Luhut.

Meski demikian, Luhut tidak membeberkan siapa sosok yang disarankannya kepada Surya sebagai cawapres Anies pada pertemuan itu. Ia mengatakan hal itu tidak perlu diceritakan kepada publik.

Sejauh ini, Anies masih enggan membeberkan nama wapres yang disiapkan untuk menghadapi Pilpres 2024. Anies pun angkat suara soal pertemuan Luhut dan Surya Paloh.

“Oh soal wakil. Begini, kalau dengan beliau (Surya Paloh); kalau itu urgen dan penting, pasti langsung disampaikan,” ujar Anies tersenyum usai memberikan pidato politik di Senayan, Minggu (7/5/2023).

“Kalau tidak langsung disampaikan, berarti tidak urgent dan tidak penting,” imbuhnya.

Menurutnya, KPP ingin lebih berfokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Terutama permasalahan publik yang belum menemukan solusi.

“Saya fokus dua hal ke depan. Fokus kami menyiapkan untuk menawarkan kepada rakyat Indonesia sebuah jalan baru, untuk menghadirkan keadilan. Itu menjadi fokus kita,” paparnya.

Baca Juga : PPP Resmi Koalisi Dengan PDIP Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

Lebih lanjut, Anies pun enggan merespons kemungkinan NasDem yang dinilai bakal menyiapkan nama cawapres di luar KPP.

“Saya tidak berminat untuk ikut dalam percakapan ini, walaupun clickbait-nya cukup baik, barangkali menarik sebuah berita. tapi rakyat menginginkan apa solusi untuk masalah yang mereka hadapi,” kata Anies

Ma’ruf Amin Tidak Akan Maju di Pilpres 2024 Ini Alasannya

Calonpresiden2024.com – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin memastikan bahwa tidak akan mencalonkan lagi sebagai calon wakil presiden (cawapres ) di Pilpres 2024 mendatang. Salah satu asalahnya adalah usia. “Sayakan sudah bilang, umur saya ini sudah tua. Sekarang sudah 80 tahun, besok 81. Saya kira sudah terlalu tua menjadi cawapres, saya pikir sebaiknya yang muda-muda saja,” katanya di Padang, Sumatera Barat, Jumat, (5/5).

Dia pun meyakini sudah banyak pihak yang siap untuk menjadi wakil presiden di periode selanjutnya. Ma’ruf mengaku sudah cukup banyak lima tahun kepemimpinannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya kira cukup lima tahun saya mengabdi sebagai pejabat negara, bagaimanapun umur itu harus dihitung,” terangnya.

Baca Juga : Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

Meskipun berhenti sebagai pejabat negara, Ma’ruf menerangkan, bukan berarti dirinya berhenti mengabdi. “Saya akan terus berkiprah, tetapi bukan lagi sebagai wakil presiden. Berhenti mengabdi itu ketika saya telah dipanggil sang pencipta,” tutupnya.

Diketahuim pendaftaran calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024-2029 akan segera dibuka pada tanggal 19 Oktober 2023 mendatang.

Kendati masih lama, sejauh ini terdapat tiga nama yang digadang-gadangkan bakal menjadi capres dengan elektabilitas teratas di sejumlah lembaga survei. Ketiga tokoh itu adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, serta Prabowo Subianto.

Calon Presiden Pemilu 2024 Butuh Modal Duit Hingga Rp8 Trilliun

Calonpresiden2024.com – Jelang Pemilu atau Pilpres 2024, menarik untuk disimak berapa perkiraan modal yang dibutuhkan untuk melamar menjadi Capres dan Cawapres agar banyak yang saling menang dan menjadi nomor satu. pemimpin di negeri ini?

Mengutip dari Forbes, pada 2013 seorang pengamat ekonomi politik memperkirakan setiap calon presiden di Indonesia harus menyiapkan modal minimal $600 juta atau sekitar Rp7 triliun asumi kurs dolar AS kala itu.

Namun, uang itu hanya digunakan untuk membeli sembako, gaun, kaos, atau sejenisnya untuk 70 juta suara. Selain itu, juga diperlukan pembiayaan wajib, salah satunya untuk membayar saksi penjaga suara, dengan asumsi Rp 50.000 – Rp 100.000 per saksi. Namun, nama ini tidak dapat digunakan sebagai standar.

Selain modal, ada hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh setiap capres dan cawapres, yaitu memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu.

Baca Juga : Dibuka Pendaftaran Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Pemilu 2024, Kapan Pendaftaran Capres 2024?

Menurut Pasal 21 UU No 7 Tahun 2017 mengenai Pemilu, capres dan cawapres yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu harus memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.

Selain memenuhi syarat jumlah kursi, calon presiden dan wakil presiden harus memenuhi syarat sesuai UU Pemilu sebagai berikut.

Syarat tersebut antara lain beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadi warga negara Indonesia sejak lahir dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri, serta bebas dari penggunaan narkoba.

Dalam syarat menjadi calon presiden, tidak disebutkan nominal yang harus dimiliki setiap calon. Namun, tidak dapat dipungkiri dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kampanye calon, bukan sebagai syarat pendaftaran. Dana tersebut harus dilaporkan ke KPU atau disebut sebagai dana kampanye.

Menurut situs resmi KPU, dana kampanye yang berasal dari masing-masing pasangan calon, partai politik dan/atau gabungan partai politik yang mengusulkan, sumbangan perseorangan, sumbangan kelompok, dan sumbangan badan usaha, harus dimasukkan ke dalam rekening khusus dana kampanye sebelum dapat digunakan. digunakan untuk kegiatan kampanye.

Baca Juga : PPP Resmi Koalisi Dengan PDIP Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

Dana Kampanye adalah sejumlah biaya berupa dana, barang, dan jasa yang digunakan oleh pasangan calon dan/atau partai politik atau gabungan partai politik pengusul pasangan calon untuk mendanai kegiatan kampanye.

Tidak ada aturan khusus yang menentukan jumlah total uang kampanye masing-masing capres dan cawapres. Namun, sesuai PKPU Nomor 8 Tahun 2015 tentang dana kampanye, disebutkan bahwa dana kampanye yang berasal dari sumbangan orang lain dibatasi maksimal Rp 50 juta selama masa kampanye.Selanjutnya, dana kampanye yang berasal dari sumbangan pihak lain, kelompok atau badan hukum swasta maksimal Rp 500 juta selama masa kampanye.

Erick Thohir Cawapres Kunci Kemenangan Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com – Menteri BUMN Erick Thohir merupakan calon wakil presiden (cawapres) yang memegang peranan penting dalam pilpres 2024 mendatang. Modal elektoral Erick Thohir yang kuat bisa membawa kemenangan gemilang.

Menurut Direktur Eksekutif Populi Center Rafif Baminang Imawan, Eric Thohir adalah polisi potensial. Keunggulannya tidak hanya dari kekuatan pemilu tetapi juga kemampuan berkomunikasi secara positif dengan para elite partai politik (Partai Politik).

“Erick Thohir menjadi kunci penting karena bagaimanapun juga Erick Thohir punya kemampuan mengelola kepentingan elite politik besar,” kata Rafif.

Ia menilai keunggulan Eric Thohir tidak hanya dimiliki oleh karakter lain. Oleh karena itu, akan menjadi keuntungan baik bagi capres (kandidat) maupun parpol jika mengusung Eric Thuhir pada Pilpres 2024.

Baca Juga : Hasil Survei Capres MIPOS Usai Piala Dunia U-20 Batal: Ganjar Melorot Ke Urutan 3

Kondisi tersebut, lanjutnya, diperkuat dengan kepiawaian Eric Thohir yang mampu mengakomodir semua kepentingan. Hal ini tentu membuat penerimaan seluruh elemen partai politik menjadi lebih mudah.

Nah, terus, kemampuan Eric Thohir membangun koneksi dengan elite partai politik banyak membawa dampak positif yang besar. Hal ini tentu saja membuat Eric Thohir sangat digemari banyak orang.

Rafif menjelaskan, “Bagaimanapun juga kepemimpinan militer yang hirarkis itu akan berbeda dengan kepemimpinan politik yang harus kompromistis dan bisa mengelola konflik dan kepentingan dengan baik,” jelas Rafif.