Arsip Tag: prabowo subianto

PAN Soal Capres 2024: Prabowo Punya Potensi Kita Dukung Lagi

Calonpresiden2024.com – Wakil Presiden PAN Yandri Susanto mengatakan partainya kemungkinan akan kembali mendukung Presiden Partai Gerinda Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri di Pilpres 2024.

“Sekarang kemungkinan itu ada semua, termasuk mendukung Pak Prabowo, itu sangat mungkin. Pak Prabowo sangat punya potensi,” ujar Yandri di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4).

Ia mengatakan, partai PAN selama dua pilpres selalu mendukung Prabowo sebagai capres, khususnya pada Pilpres 2014 dan 2019.

“PAN kan sudah 10 tahun bersama dengan Pak Prabowo, pernah mendukung 10 tahun. Jadi Pak Prabowo sangat potensi untuk kita dukung kembali,” imbuhnya.

Baca Juga : 

Yandri mengatakan, pertemuan antara Presiden PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Prabowo kemungkinan akan mengarah pada penyatuan dua koalisi, yakni Aliansi Indonesia Bersatu (KIB) dan Aliansi Indonesia Raya (KIR). Koalisi besar yang disebut Koalisi Nasional merupakan gabungan dari dua koalisi.

“Bukan koalisi besar ya, tetapi Koalisi Kebangsaan, kira-kira begitu. Jalan tengahlah istilahnya,” kata dia.

Selain itu, pihaknya terus berkomunikasi secara luas dengan pihak Gerinda. Karena itu, kata dia, koalisi yang akan dibangun memiliki titik temu dalam penentuan calon presiden dan pengecut.

Pertemuan Prabowo dan Zulhas berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Para petinggi dari masing-masing partai turut memeriahkan pertemuan tersebut.

“Ini yang kita inginkan jalan tengah. Kita ini suatu kesejukan, kita ini suatu moderasi, enggak usah jor-joran kalau bersaing. Biasa-biasa saja,” kata Prabowo.

Prabowo Subianto Ajak Hary Tanoe Gabung Koalisi Besar di Pilpres 2024

Calonpresiden2024.com, JakartaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo untuk bergabung di koalisi besar yang sedang diwacanakan oleh lima partai politik (parpol).

Koalisi besar ini merupakan penggabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar, PAN, serta PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bentukan Gerindra dan PKB.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal merestui terbentuknya koalisi besar ini.

“Kita terbuka dan akan gembira kalau Perindo dan mungkin ada partai-partai lain yang bukan, kita ingin suatu apa ya suatu katakanlah barisan yang cukup besar, solid supaya menjamin kelangsungan pembangunan supaya menjaga ketenangan kerukunan yang kita butuh adalah keharmonisan, kerukunan, kesejukan,” kata Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023).

Menurut dia, dengan terbentuknya koalisi besar akan meciptakan stabilitas politik yang baik.

“Rakyat harus tenang, harus dilindungi, dan harus dipertahankan kedamaian kita. Karena kita butuh ekonomi, kita butuh untuk terus berkembang, terus tumbuh dan ini hanya bisa datang dalam keadaan yang tenang.”

Baca Juga : Hasil Survei Capres MIPOS Usai Piala Dunia U-20 Batal: Ganjar Melorot Ke Urutan 3

“Seluruh dunia mengalami sekarang ketegangan, seluruh dunia. di Eropa, di Asia Utara di mana-mana terjadi ketegangan. Rivalitas antara negara-negara besar ini cukup mencemaskan seluruh dunia. Kita tidak boleh remehkan, untuk itu Indonesia harus dalam keadaan bersatu saya kira itu,” ujarnya.

Sementara itu, Hary Tanoe menaggapi positif ajakan dari Prabowo tersebut.

Ia mengaku akan melakukan pertemuan selanjutnya dengan Prabowo untuk membahas detail kelanjutan koalisi di pesta demokrasi nanti.

“Bagus tentunya, memang itu substansinya yang penting dibicarakan. Jadi ke depan tentunya nanti dari Partai Gerindra dan dari kami Partai Perindo akan melanjutkan diskusi-diskusi ini.”

“Mudah-mudahan ke depan kerja sama politik ini bisa berjalan baik untuk kepentingan NKRI,” ujarnya.

Jokowi: Setelah Ini Jatahnya Pak Prabowo

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal Pemilihan Presiden 2024 saat hadir dalam HUT ke-8 Partai Perindro di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, (7/11) kemarin. Jokowi memprediksi Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan menjadi Presiden.“Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta hadir.

Mendengar ucapan Presiden, Prabowo yang juga hadir dalam acara tersebut lalu berdiri dan memberikan hormat pada presiden.

Pernyataan Jokowi soal Presiden yang akan menggantikannya nanti tersebut berawal dari permintaan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo kepada Jokowi untuk memberikan tips agar raihan suara Perindo tinggi pada Pileg 2024 mendatang. Harry Tanoe meminta tips kepada Presiden karena Jokowi terbukti dari Wali Kota Solo dapat menjadi Presiden Indonesia selama dua periode.

Jokowi kemudian membenarkan bahwa dirinya dari Wali Kota Solo menjadi GubernurJakarta lalu menjadi Presiden. Bahkan pada periode keduanya dia mengalahkan Prabowo.“Tadi Pak Hary menyampaikan saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta,  gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi.

Terkait tips agar dapat terus menang, Presiden berseloroh. Ia mengatakan tips tersebut bila diceritakan akan memakan waktu yang panjang. “Tadi Pak Hary tanoe menyampaikan tipsnya apa, kalau cerita akan panjang sekali, silahkan bapak Ibu yang ingin tahu tips datang ke saya bawa gula dan teh,” pungkasnya.

Beberapa hari lalu, Jokowi juga sudah memberi sinyal restu mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, Presiden menyebut bahwa dukungan itu telah disampaikannya sejak awal. Namun, yang disampaikan Presiden itu berkaitan dengan Prabowo yang kerap memuji pemerintahan Jokowi terkait pelbagai hal, di antaranya penanganan Covid-19, upaya perdamaian Ukraina-Rusia, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Anies Baswedan Semringah Jadi Capres Partai Nasdem

Tetapi, pesan yang disampaikan itu ditangkap sebagai sinyal bahwa Presiden Jokowi telah merestui Prabowo untuk maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024, mendatang.Karena, sebelumnya santer kabar bahwa sejumlah menteri telah meminta izin kepada Jokowi untuk maju di Pilpres 2024.

Lalu, apakah sinyal ini ditangkap sebagai dukungan Jokowi kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024?Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyebut, pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku sejak awal mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto hanya sebatas pernyataan normatif.

Menurut Dedi, apa yang disampaikan Jokowi bukan semata-mata dukungan politik secara sah.

“Dukungan Jokowi ini hanya statemen normatif, bukan dukungan riil secara politik yang berdampak pada dukungan relawan juga,” kata Dedi.

Dedi menganggap, dukungan Jokowi bisa saja sebuah isyarat bahwa dirinya tak menginginkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenangkan kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024.

“Dukungan ini bisa saja hanya isyarat, jika ia tidak mendukung atau tidak menginginkan Anies memenangi kontestasi,” ucap Dedi. 

Dedi menegaskan pernyataannya bukan tanpa alasan. Sebab, Jokowi menyampaikan hal itu saat bakal calon presiden (bacapres) hanya ada dua, yakni Prabowo dan Anies. 

“Mengapa bisa ditafsir hingga ke Anies, karena statement Jokowi muncul saat bakal calon kontestan hanya dua, Prabowo dan Anies,” jelasnya.

Sementara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku sejak awal mendukung Prabowo Subianto.Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Jokowi merupakan ungkapan dari seorang kepala negara yang menyatukan. “Ya presiden kan sebagai sosok kepala negara, kepala pemerintahan yang menyatukan,” kata Hasto.

Hasto meyakini Presiden Jokowi memahami memilih dan dipilih merupakan hak konstitusional warga yang dilindungi undang-undang (UU). 

“Presiden sangat memahami bahwa hak untuk dipilih dan memilih itu merupakan hak konstitusional warga negara yang dihormati,” terangnya. 

Ia pun berkelakar bahwa jangankan Prabowo, wartawan yang bakal maju dalam pemilihan presiden (pilpres) juga akan didukung oleh Jokowi. 

“Jangankan Pak Prabowo, teman pers (wartawan) ada yang maju pun Pak Jokowi akan menyampaikan hal yang sama (mendukung),” imbuh Hasto. 

Sebelumnya, Partai Gerindra menyambut baik pernyataan Presiden Joko Widodo yang memberi dukungan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.Partai Gerindra juga menganggap pernyataan kepala negara itu sebagai bentuk dukungan pencapresan untuk Prabowo di 2024.

“Ya bahwa apa yang disampaikan pak Jokowi dalam pameran Indo Defense itu tentunya kami sambut baik bahwa dukungan terhadap segalanya terhadap kegiatan pak Prabowo,” kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, di Jakarta.

Baca Juga : Presiden Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Wakil Ketua DPR RI itu menjelaskan, seluruh kader Gerindra sudah mengamanatkan Prabowo maju sebagai calon presiden di pilpres 2024. Bahkan, Dasco mengungkapkan bahwa Prabowo telah meminta izin langsung ke Presiden Jokowi soal keinginannya maju di Pilpres 2024.

Atas dasar tersebut, Dasco menyebut dukungan yang disampaikan Jokowi tersebut tak hanya sekadar untuk bidang pertahanan tapi juga soal dukungan pencapresan terhadap Prabowo Subianto.

“Sehingga bahwa berita tadi itu dukungan ya juga termasuk dukungan terhadap rencana besar pertahanan kemudian sudah dipaparkan kepada pak Jokowi sejak dilantik menjadi pertahanan,” ucapnya.

“Ya saya pikir yang dimaksud dukungan itu ya pencapresan ya pertahanan kerja-kerja yang dilakukan Prabowo selama ini,” pungkas Dasco.

Presiden Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Calonpresiden2024.comJAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 (Pilpres). Jokowi mengatakan sejak awal mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Sudah sejak awal, kok restu-restu, sejak awal saya menyampaikan mendukung beliau (Prabowo),” kata Jokowi didampingi Prabowo usai menyaksikan pameran Indo defence Expo 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/10).

“Ini pertahanan,” timpal Prabowo.

Jokowi menuturkan dirinya sering memberikan wejangan kepada Prabowo untuk menghadapi Pemilu 2024. Jokowi menyebut dirinya dan Prabowo juga sering bertukar pikiran mengenai Indonesia.

“Ya kita sering saling bertukar pikiran mengenai bagaimana Indonesia ke depan,” tuturnya.

“Saya kira biasa berbicara dengan, bukan sering, tapi terlalu sering berbicara dengan Pak Menhan itu,” imbuh Jokowi.

Terkait para menterinya yang berniat menjadi calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2024, Jokowi meminta mereka untuk tetap memprioritaskan tugas negara. Hal itu disampaikan Jokowi merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat nyapres bagi menteri. MK menyatakan menteri tak perlu mengundurkan diri dari jabatannya jika nyapres.

“Tugas sebagai menteri harus diutamakan,” kata Jokowi.

Jokowi juga berjanji akan memantau kinerja para menterinya yang akan ikut Pilpres 2024. Dia akan mengevaluasi para menteri jika kinerjanya terganggu karena pilpres.

Terkait para menterinya yang berniat menjadi capres atau cawapres pada Pilpres 2024, Jokowi meminta agar tetap mengutamakan tugas negara. Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat nyapres bagi menteri. Mahkamah Konstitusi mengatakan bahwa menteri tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya jika mencalonkan diri sebagai presiden.

“Tugas menteri harus diprioritaskan,” kata Jokowi.

Jokowi juga berjanji akan memantau kinerja para menterinya yang akan mengikuti pemilihan presiden 2024. Para menteri akan mengevaluasi jika kinerja mereka terganggu oleh pemilihan presiden.

“Kalau kita lihat nanti mengganggu ya akan dievaluasi, apakah memang harus cuti panjang banget atau tidak,” ujarnya.

Dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, terdapat beberapa menteri yang diperkirakan akan bertarung di Pilpres 2024. Selain Prabowo, ada Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar. Partai, Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Eric Thohir, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Nama Prabowo sendiri sudah dikukuhkan Partai Grindra sebagai calon presiden 2024. Gerindra juga sudah berkoalisi dengan PKK di Pilpres 2024. Namun, hingga saat ini Gerindra-PKB belum memutuskan cawapres mana yang akan dicalonkan.

Baca Juga : Jokowi Sebut AHY Jadi Capres-Cawapres 2024, Ini Respon AHY

Terkait pernyataan dukungan Jokowi terhadap Prabowo, Gerindra menyambut baik. Partai yang dipimpin Prabowo itu pun menilai Pernyataan Kepala Negara itu sebagai bentuk dukungan presiden kepada Prabowo.

“Ya bahwa apa yang disampaikan pak Jokowi dalam pameran Indo Defence itu tentunya kami sambut baik bahwa dukungan terhadap segalanya terhadap kegiatan pak Prabowo,” kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022). 

Wakil Ketua DPR RI itu menjelaskan seluruh kader Gerindra sudah mengamanatkan Prabowo maju sebagai calon presiden di pilpres 2024. Bahkan, Dasco mengungkapkan Prabowo telah meminta izin langsung ke Presiden Jokowi soal keinginannya maju di Pilpres 2024.

Atas dasar tersebut, Dasco menyebut dukungan yang disampaikan Jokowi tersebut tak hanya sekadar untuk bidang pertahanan tapi juga soal dukungan jadi calon presiden 2024 terhadap Prabowo Subianto.

“Sehingga bahwa berita tadi itu dukungan ya juga termasuk dukungan terhadap rencana besar pertahanan kemudian sudah dipaparkan kepada pak Jokowi sejak dilantik menjadi pertahanan,” ucapnya.

“Ya saya pikir yang dimaksud dukungan itu ya pencapresan ya pertahanan kerja-kerja yang dilakukan Prabowo selama ini,” pungkas Dasco.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Joanes Jokowi mengatakan, kata-kata Jokowi tersebut sebenarnya tidak ditujukan kepada satu orang saja, melainkan kepada siapa saja yang ingin maju dalam kontestasi pilpres. Dia menegaskan, dukungan Jokowi terkait dengan pembaharuan kepemimpinan Indonesia ke depan.

“Pertanyaan apakah dukungan presiden gitu kan? Kalau presiden mendukung ya semua lah pasti. Semua menteri-menterinya yang berprestasi sebagai sebuah bentuk kaderisasi, regenerasi organisasi kebangsaan,” ujar Joanes kepada awak media, ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (2/11).

“Enggak (merujuk ke satu orang). Semua. Kalau ditanya mendukung pak Prabowo? Mendukung. Ditanya mendukung pak Ganjar atau mendukung siapapun, jadi bukan hanya bicara tentang sosok pak Prabowo,” tambah Joanes.

Joanes menambahkan, semua warga negara berhak mencalonkan diri sebagai presiden dan ini harus didukung. Ia juga menegaskan, dukungan Jokowi terhadap pencalonan presiden datang dalam bentuk dukungan Jokowi terhadap setiap rakyat Indonesia yang ingin mencalonkan diri dalam pemilihan presiden.

“Ini hak warga negara Indonesia. Siapapun harus didukung. Ini nanti dalam konteks siapa yang mendukung ya, ini nanti. Di hari ini, siapa yang mau maju silahkan. sebutkan angkanya,” jelas Joanes.

Fadli Zon Akui Ada 7 Poin Perjanjian Prabowo-Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017

Calonpresiden2024.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengakui dirinya pernah menyusun perjanjian antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Fadli menyebut perjanjian itu berisi tujuh poin. Namun, ia enggan merinci isi perjanjian tersebut.

“Kebetulan saya mendraft, saya menulis, dan ada tujuh poin. Kalau itu urusannya, urusan pilkada,” kata Fadli di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2).

Sementara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memilih bungkam saat disinggung mengenai perjanjian antara dirinya dengan Anies Baswedan saat Pilgub DKI Jakarta 2017. Saat dicecar awak media soal perjanjian itu, Prabowo diminta oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad agar tak menjawab.

”Jangan dijawab, Pak. Jangan dijawab,” kata Dasco berbisik ke Prabowo saat acara hari ulang tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra di kantor DPP Gerindra di kawasan Jakarta Selatan, Senin (6/2).

Baca Juga : Partai Ummat Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Terkait perjanjian antara Prabowo dan Anies Baswedan itu, Fadli menyebut hal itu berbeda dengan perjanjian lain antara Anies dengan Sandiaga Uno yang disebut-sebut ada utang-piutang sebesar Rp50 miliar. Fadli Zon mengaku tak tahu soal utang-piutang Rp 50 miliar Anies kepada Sandiaga itu. “Saya tidak tahu. Tanya Pak Sandiaga,” kata Fadli Zon. 

Perihal utang-piutang Rp50 miliar itu awalnya diungkit oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa. Ia menyebut bahwa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu sempat meminjami uang Rp50 miliar kepada Anies saat keduanya maju di Pilkada DKI 2017. Uang itu digunakan untuk logistik pemenangan Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017 putaran pertama.

“Karena waktu itu putaran pertama kan ya. Namanya juga lagi tertatih-tatih juga kan,” kata Erwin dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan Sabtu (4/2).

Erwin menyebut saat itu Sandiaga yang memiliki logistik cukup sehingga kemudian memberikan pinjaman ke Anies.

“Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies,” kata Erwin. Adapun jumlah pinjaman dari Sandiaga kepada Anies itu menurut Erwin sekitar Rp 50 miliar.

“Nilainya berapa yah, Rp50 miliar barangkali,” ucapnya. 

Utang Rp 50 miliar tersebut kata Erwin belum lunas dibayar oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada Sandiaga. Ia juga menuturkan bahwa draft perjanjian tersebut dibuat oleh pengacara Sandiaga Uno. Selain itu kata Erwin, perjanjian itu dibuat atas kemauan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). “Saya kira belum (lunas) barangkali yah,” ucap Erwin.

“Pak JK sendiri yang menasehati kita kok,” imbuh Erwin.

Sementara Sandiaga Uno saat ditanya terkait isu utang-piutang Rp50 miliar Anies kepada dirinya tersebut mengaku belum bisa membuat pernyataan.

Saya baca dulu, belum bisa kasih statement,” kata Sandiaga. 

Sandiaga sebelumnya hanya sempat membeberkan masalah perjanjian antara dirinya dengan Prabowo dan Anies yang dibuat sebelum Pilpres 2019. Hal itu dikatakan Sandiaga menjawab pertanyaan Akbar Faizal terkait video yang beredar bahwa Anies tak akan maju capres jika Prabowo melakukan langkah serupa. 

Menurut Sandiaga Uno, perjanjian itu sangat vital karena bersamaan dengan rencana pencalonan Prabowo maju di Pilpres 2019. Namun, dia enggan mengungkap isi perjanjian dan meminta agar hal itu ditanyakan kepada Fadli Zon selaku fasilitator perjanjian itu.

“Ada beberapa poin dan ini cukup membuat saya cukup detail apa yang disepakati termasuk berkaitan dengan, karena itu di awal dari koalisi dan di awal penentuan calon,” ujarnya.

Terkait isu utang-piutang Anies dengan Sandiaga Uno, Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani meminta Sandiaga untuk membuka fakta soal itu. Menurutnya, pembuktian fakta itu diharuskan agar kabar tersebut tidak menjadi isu liar dan terang benderang. “Benar atau tidaknya apa yang disampaikan Bang Erwin Aksa, silahkan ditanyakan langsung ke Mas Sandi saja untuk membuka faktanya. Minta beliau buka saja agar terang benderang,” ujar Kamhar saat dikonfirmasi, Senin (6/2).

Kamhar menuturkan pembuktian Anies memiliki utang piutang dengan Sandiaga Uno merupakan tugas dari pihak yang menuduh.

“Membuktikan adalah tugas yang menuduh, bukan yang dituduh. Namun, ini sudah dibantah Pak Sudirman Said, bahwa ketika Pilgub dimenangkan maka itu tak menjadi utang piutang,” jelasnya.

Kamhar menuturkan isu tersebut tidak jauh beda dengan isu yang menyatakan Anies Baswedan memiliki perjanjian politik dengan Prabowo saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Partai Demokrat, kata dia, meminta setiap isu yang telah dihembuskan kepada publik terkait Anies Baswedan harus bisa dapat dipertanggung jawabkan oleh pihak yang menuduh.

Baca Juga : Prabowo Merasa Tambah Muda 23 Tahun Setelah Didukung Jokowi Mania

“Jangan malah jadi isu liar yang tak kunjung dibuktikan. Sama seperti soal surat perjanjian di Pilkada yang sebelumnya disampaikan Pak Sandi. Kenapa Bang Fadli Zon tidak buka saja ke publik jika memang ada suratnya dan ada pelanggaran? Ini penting agar tak menjadi liar dan berubah menjadi fitnah,” bebernya.

Namun begitu, Kamhar menambahkan bahwa isu tersebut tidak akan mempengaruhi pencapresan Anies Baswedan dari NasDem, PKS dan Demokrat yang tergabung dalam koalisi perubahan.

“Kami yakin ini hanya serangan biasa yang dilancarkan, karena tak ada hal substansi lain yang lebih berkualitas yang bisa diserang dari sosok Mas Anies Baswedan,” tukasnya.

Sementara Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali menegaskan perjanjian antara Prabowo dengan Anies maupun utang-piutang Anies dengan Sandiaga tidak ada urusan dengan NasDem. “Itu nggak ada urusan dengan NasDem,” kata Ahmad Ali.

Ia juga tidak mau mengomentari lebih jauh terkait isu janji politik tersebut, termasuk soal Pilpres. Dia menegaskan itu urusan Anies, Sandiaga, dan Partai Gerindra.

“Itu cerita antara mereka, Gerindra, Anies, dan Sandi,” ucapnya.

Anggota Komisi III DPR RI itu meminta agar Anies menyelesaikan janji utangnya jika memang benar ada. Dia juga mengusulkan agar pihak yang dirugikan atas perjanjian itu menempuh mekanisme yang ada.

“Kalau benar ada utang piutang, selesaikan, yang dirugikan gunakan mekanisme,” ujarnya. 

Komentar Presiden Jokowi Bahas Capres 2024 Berambut Putih

Calonpresiden2024.comPresiden Jokowi mendapatkan sorotan terkait pemilihan Presiden Indonesia tahun 2024 mendatang. Jokowi pun sempat beberapa kali mengeluarkan komentar mengenai calon presiden dan pemilihan presiden 2024.

Bahkan saat menghadiri berbagai acara partai politik, Jokowi menyempatkan untuk mengabsen mereka yang dikabarkan bisa maju sebagai capres dan cawapres. Seperti saat  Jokowi menyebut beberapa nama calon presiden dan calon wakil presiden yang hadir dalam Harlah 50 Tahun Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Meski demikian, Jokowi mengakui ada nama capres yang tidak hadir di acara ini.

“Ada yang enggak hadir,” kata Jokowi usai menghadiri acara yang digelar di ICE BSD, Banten, Jumat, 17 Februari 2023. Ganjar Pranowo tidak hadir di acara tersebut.

Sikap Jokowi yang kerap menyinggung calon presiden 2024 di berbagai acara itu pun mendapat sorotan Partai Demokrat dan PKS. Menurut mereka, kepala negara alias Presiden Jokowi malah kerap meng-endorse capres tertentu. Oleh sebab itu, jika ingin mempersoalkan etik, maka Jokowi hendaknya turut ditegur oleh Bawaslu.

Berikut adalah komentar Joko Widodo terkait pemilihan presiden 2024.

1. Pilih yang Jam Terbang Tinggi

Pada saat memberikan pidato di acara HUT Golkar ke-58 di JIexpo Kemayoran pada Jumat, 21 Oktober 2022, presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa calon presiden atau capres yang bakal menggantikan dirinya bakal memiliki segudang tugas dan tantangan akibat krisis ekonomi global.

“Oleh sebab itu, betul-betul pemimpin ke depan harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi,” ucap Joko Widodo pada saat berpidato.

Joko Widodo pun menganalogikan calon presiden sebagai seorang pilot. Ia meminta agar masyarakat tak memilih pilot yang memberikan penawaran tak masuk akal hanya untuk bisa dipilih menyetir pesawat.

2. Sinyal Mendukung Prabowo

Saat menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo pada Senin, 7 November 2022, Joko Widodo menyinggung soal kemenangannya di pemilihan presiden 2014 dan 2009. Saat menyinggung kemenangan itu, Joko Widodo terlihat tersenyum karena kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

“Dua kali di Pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo,” ucap Joko Widodo dengan senyum, “kelihatannya setelah ini jatahnya, Pak Prabowo,” sambungnya diikuti tepuk tangan.

Baca Juga : PKS Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres Presiden 2024

3. Beri Dukungan kepada Calon Presiden Berambut Putih

Presiden Joko Widodo sempat memberikan sinyal dukungan kepada calon presiden 2024 pada Sabtu, 26 November 2022. Dukungan ini Joko Widodo berikan di sela-sela acara Nusantara Bersatu yang dihadiri oleh relawan Joko Widodo di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

“Saya ulang, Jadi, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya, kalau putih semua, ‘wah, mikir rakyat ini,’” ucap Joko Widodo.

3. Dukung Yusril Ihza Mahendra

Joko Widodo juga sempat menyatakan dukungan kepada Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum PBB, jika maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden di pemilihan presiden 2024 mendatang.

Pernyataan ini ia lontarkan dalam pidato di Rakernas PBB di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu, 11 Januari 2023. “Kalau menyimak apa yang disampaikan Prof Yusril dengan pengalaman sangat panjang, saya mendukung, loh, kalau Prof Yusril dicalonkan sebagai capres dan cawapres. Ini serius,” kata Joko Widodo.

4. Absen Capres dan Cawapres

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memperkenalkan anak buahnya yang menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Kali ini, Jokowi mengungkapkannya dalam acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI.

“Biasanya saya kalau pas datang ke forum-forum partai yang saya lakukan pertama itu mengabsen, capres cawapres, biasanya itu saya lakukan, ini capres cawapres yang datang siapa,” kata Jokowi di Jakarta, Senin, 20 Februari 2023.

Ada tiga yang disapa Jokowi yaitu Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum

Gerindra Prabowo Subianto, Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Meskipun hadir di sini Pak Prabowo, ada juga Pak Airlangga, ada Pak Erick, tapi saya enggak ngabsen, biasanya saya absen satu-satu,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Juga : Jokowi Sebut AHY Jadi Capres-Cawapres 2024, Ini Respon AHY

Prabowo Merasa Tambah Muda 23 Tahun Setelah Didukung Jokowi Mania

<!–

–>

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan kelompok relawan Jokowi Mania di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, hari ini. Usai bersua, Prabowo memastikan kepada Joman, yang mengenakan kaos Prabowo Mania 08, bahwa mereka tidak takut dengannya.

“Saya belum pernah berjumpa dengan anda, kan? Ini kaos yang bayar bukan saya, kan? Kamu nggak takut sama saya, kan?” kata Prabowo diiringi tawa dari Joman, Kamis, 16 Februari 2023.

Menteri Pertahanan atau Menhan itu kemudian menyebut mukanya sebagai muka kudeta. Dia menjelaskan, orang-orang kerap menduga Prabowo sebagai Menhan akan mengkudeta kepemimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

“Mukanya muka kudeta. Kata orang saya jadi Menhan-nya Pak Jokowi seakan kudeta Pak Jokowi,” ujarnya.

Prabowo Subianto menegaskan perlunya persatuan dan kerukunan dalam menjalankan pemerintahan. Ia turut memuji Presiden Jokowi atas keberhasilannya memimpin Indonesia.

“Kita harus mengakui kepemimpinan Pak Jokowi berhasil. Dan saya berniat meneruskan agar Indonesia kuat, makmur, dan jaya,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Joman Immanuel Ebenezer alias Noel menyebut persamuhan hari ini untuk menyampaikan dukungannya kepada Prabowo sebagai capres 2024. Dia menyebut Joman ingin menjagokan pemimpin yang punya gagasan dan nyali, seperti Prabowo.

Menurut Noel, Prabowo adalah sosok pemimpin yang patriotik. Dia mengatakan Prabowo ingin membangun bangsa dengan persatuan, alih-alih kebencian.

“Soal serius, Pak Prabowo pasti serius memimpin bangsa ini ke depan. Soal bekerja, beliau sangat bekerja orangnya,” kata Noel.

Sebelumnya, Noel berkunjung ke Kantor DPP Partai Nasdem pada Selasa, 14 Februari 2023. Kedatangan Noel ini dilakukan setelah beberapa hari sebelumnya Joman mencabut dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Adapun Joman merupakan pembentuk Ganjar Pranowo Mania, kelompok relawan yang menggalang dukungan untuk kader PDIP itu maju dalam Pilpres 2024. Keputusan mencabut dukungan terhadap Ganjar ditandai dengan pembubaran relawan GPMania.

Kedatangan Noel ke markas Partai NasDem itu menarik perhatian publik tentang kemungkinan kelompok relawan pendukung Jokowi itu bakal berbelok mendukung Anies Baswedan.

Baca Juga : Alasan GP Mania Mundur Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Arah dukungan Joman akhirnya terjawab dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPP Joman pada Rabu, 15 Februari 2023. Bukan Anies Baswedan, Joman menyatakan dukungan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menjadi capres 2024. Noel mengatakan dukungan itu diambil dalam rapat pleno Joman yang digelar di hari yang sama dengan kunjungannya ke Partai NasDem.

Rachland Nashidik Ungkap Sandiaga Uno Sempat Mau Nyampres Dari Gerindra

Calonpresiden2024.com, Sandiaga Uno – Petinggi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebut Sandiaga Uno pernah meminta dukungan untuk menjadi capres pada Pilpres 2019. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebut Sandiaga Uno pernah meminta dukungan Demokrat untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2019.

Rachland bercerita Sandi mengirim tim untuk melobi Demokrat sebelum pendaftaran Pilpres 2019. Padahal, tokoh-tokoh Gerindra sudah mengampanyekan Prabowo Subianto sebagai capres.

“Isyu penting yang disampaikan dalam pertemuan adalah niat dan upaya Sandiaga menjadi Calon Presiden dari Partai Gerindra. Wah. Tentu ini info yang dahsyat. Bukankah komunike resmi partai selalu mengumandangkan Pak Prabowo sebagai Calon Presiden? Apa ini? Internal power struggle?” tulis Rachland dalan akun Twitter @rachlannashidik, Sabtu (11/2).

Rachland telah mengizinkan Calonpresiden2024.com untuk mengutip cuitan itu.

Rachland berkata Demokrat enggan ikut campur dalam persoalan internal Gerindra. Mereka siap berkoalisi dengan Gerindra, tetapi tak akan ikut campur siapa kandidat presiden yang akan diusung.

“Lagi pula, Sandiaga mau dongkel Prabowo? Wow. Kalau pun benar, purnawirawan Letnan Jenderal TNI Prabowo pasti tak akan tinggal diam,” lanjutnya.

Beberapa bulan kemudian, ada pertemuan lanjutan. Saat itu, Sandi sendiri yang menemui Rachland dan elite Demokrat lainnya.

Baca Juga : Sandiaga Uno Tegaskan Kader Gerindra dan Dukung Prabowo Capres 2024

Sandi meminta Rachland dkk. tak mengungkit cerita permintaan dukungan sebagai kandidat presiden. Tak lama setelah pertemuan itu, Gerindra menetapkan Prabowo dan Sandi sebagai pasangan calon Pilpres 2019.

“Kami duduk berempat. Tapi pertemuan berakhir cepat. Sandi minta cerita lama dikubur. ‘Pak Prabowo sangat kuat. Apalagi setelah mendapat dukungan Pak SBY’, katanya,” tulis Rachland.

Calonpresiden2024.com telah menghubungi Sandiaga untuk meminta tanggapan atas klaim Rachland. Namun, Sandi belum merespons upaya komunikasi hingga berita ini diterbitkan.

Survei Capres 2024 Versi Algoritma Ganjar Teratas Disusul Anies dan Prabowo

Calonpresiden2024.com – Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma mengungkap hasil survei terkait figur calon presiden 2024 yang maju di Pilpres 2024 mendatang. Hasilnya pun Ganjar Pranowo menempati urutan teratas dengan angka 25,1 persen dengan disusul Anies Baswedan 18,7 persen serta Prabowo Subianto 16,6 persen.

Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultasnsi politik Algoritma, Fajar Nursahid mengatakan angka elektoral capres cenderung tidak banyak berubah pascapenetapan partai politik peserta pemilu pada Desember lalu.

“Beriringi itu, angka-angka elektoral tersebut masih dibayang-bayangi oleh potensi resistensi elektoral dari calon pemilih baik terhadap fitur capres & cawapres maupun kepada partai politik,” kata Fajar Nursahid dalam Rilis Hasil Survei Nastional, yang digelar dikawasan Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).

Kemudian Andika Perkasa mendapat angka 1,6 persen, Erick Thohir 1,3 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen dan Khofifah Indar Parawansa 1,0 persen.

Baca Juga : Gus Choi Sebut Jokowi Tak Ingin Anies Jadi Calon Presiden 2024

“Jarak dengan nama-nama di urutan bawahnya cukup besar,” ucap Fajar.

“Namun ada tingkat volatilitas kemungkinan berubah pilihan yang cukup signifikan terkonfirmasi pada nama-nama yang memuncaki elektabilitas, sehingga dinamika persaingan masih akan sangat terbuka,” lanjut dia.

Adapun survei Algoritma ini mengambil sampel 1.214 responden yang terbagai secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih. Hasil survei mewakili penduduk usia dewasa (usai pilih) secara nasional.

Margin of error: +/-3 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 19 sampai 30 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, dilakukan oleh 66 enumerator.

PPP Akui Sarankan Sandiaga Uno Sebagai Calon Presiden 2024

Calonpresiden2024.com, Sandiaga Uno – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengakui sosok Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno dipertimbangkan sebagai calon presiden pada 2024. Sandiaga dianggap sebagai salah satu menteri yang sukses.

“Ya tentu Pak Sandi adalah masuk bagian dari list,” ujar Mardiono di kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Mardiono mengakui pihaknya sengaja mengundang Sandiaga dalam beberapa kali acara yang digelar PPP. Sosok Sandiaga dinilai menteri yang sukses, terutama dalam menangani masalah Covid-10 di sektor yang dipimpinnya.

“Kenapa kita sering mengundang Pak Sandi, Pak Sandi adalah sebagai Menteri Pariwisata, Menparekraf. Tentu beliau berhasil bagaimana yang paling menakutkan ini adalah di sektor pariwisata kita,” katanya.

Baca Juga : Prabowo Subianto Jauh Ketinggalan, Anies Ternyata Calon Presiden 2024 Paling Santer Dibicarakan!

Namun, Sandiaga belum menyampaikan kepada PPP keinginan maju sebagai calon presiden. PPP juga perlu menjalankan mekanisme internal untuk memutuskan nama yang menjadi calon presiden.

“Belum ya. Kami tentu kan sekarang ini sebagai sasana diberi kewajiban oleh konstitusi kita sebagai partai politik diberi kewenangan, ya mencari tokoh-tokoh yang berkompeten. Kemudian mencarinya kita buka, kita tunjukkan kepada rakyat,” ujar Mardiono.

Selain Sandiaga, PPP juga melirik sosok Erick Thohir. Menurut Mardiono, menteri BUMN ini juga terlihat berhasil menangani masalah ekonomi dan merapikan BUMN.

“Kemudian Pak Erick Thohir beliau berhasil bagaimana beliau merapatkan BUMN kita ratusan BUMN dalam waktu tiga tahun beliau berhasil dan menjadi termasuk menyumbang deviden untuk negara yang kemudian di era krisis ini memperkuat perekonomian nasional kita,” ujar Mardiono.

Masih Kader Gerindra

Sandiaga Uno kembali angkat bicara soal kabar akan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sandiaga mengatakan hingga kini dirinya masih menjadi kader Partai Gerindra.

“Saya sendiri sampai saat ini masih kader Gerindra. Dan saya patuh dan tegak lurus terhadap apa yang nanti menjadi arahan Pak Prabowo,” jelas Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/1/2023).

Sandiaga mengaku hubungannya dengan Partai Gerindra sejauh ini masih sangat baik, sinergis, dan harmonis. Dia juga menuturkan masih terus berhubungan dengan para pimpinan Partai Gerindra.

Sandiaga pun menanggapi santai pernyataan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco yang menyebut dirinya bukan menteri dari Gerindra. Dia menilai komentar Sufmi Dasco merupakan tanggapan atas dirinya yang kerap diundang PPP.

“Kebetulan kami juga sangat dekat bermitra, tapi sampai saat ini saya masih menjadi anggota Gerindra, kader,” ucapnya.

Dia menyampaikan bahwa dirinya diundang masuk dan memutuskan bergabung ke Partai Gerindra. Untuk itu, Sandiaga menegaskan akan selalu patuh dengan arahan dari Prabowo Subianto.
“Saya berharap ini tentunya salah satu menjadi pelajaran politik kita bahwa fatsun politik kita harus genggam erat. Saya diundang masuk ke Gerindra, saya bergabung, besar dan bernanung di bahwa pimpinan Pak Prabowo. Dan arahan beliau-lah yang akan menjadi panduan,” tutur Sandiaga.